Teguran Presiden SBY pun meluncur di sela sambutannya membuka pembekalan konsolidasi pemerintah daerah di Gedung Lemhannas, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (8/4/2008). SBY bahkan sampai mengetuk meja podium.
Teguran tersebut ia tujukan pada salah seorang peserta pembekalan yang tertidur. Posisi tempat duduk yang bersangkutan di tengah ruangan membuatnya mudah dipergoki SBY dari podium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar teguran ini, spontan saja seratusan orang pimpinan DPRD, bupati/walikota menegakkan badan. Terutama yang tidur, langsung saja bangun.
Presiden nampaknya kesal juga, tahu pimpinan daerah tersebut malah tidur saat ia menyampaikan sambutan. Apa lagi materi yang ia sampaikan sangat penting dan terkait dengan masalah rakyat banyak.
"Seharusnya Anda merasa berdosa para rakyat. Sebagai pemimpin Anda punya tanggung jawab dan emban amanah rakyat. Saat kita bicarakan masalah rakyat kok malah tidur," sindir dia.
Khusus kepada Gubernur Lemhannas Muladi, ia minta tidak segan-segan tidak meluluskan peserta konsolidasi yang tidak layak. Meski pun punya kemampuan teknis mumpuni, tapi tanpa perilaku serta etika yang baik tidak ada gunanya.
"Misal kemampuan tinggi, kalau etika tidak baik ya tidak usah diluluskan saja," ujar SBY.
Gubernur Lemhannas Muladi ditemui usai acara, membantah Presiden SBY marah. Menurutnya yang dilakukan Kepala Pemerintahan adalah sekadar memberikan teguran dan hal tersebut adalah hal yang wajar.
"Wajar itu presiden menegur yang tidur. Beliau nggak marah, cuma tegur saja," ujarnya. (lh/aba)