Keduanya hadir di RS Internasional Santosa di detik-detik terakhir sebelum Meilono meninggal. Kepada detikcom, Arifin dan Siswono memaparkan kenangan mereka mengenai almarhum.
Menurut Siswono, dirinya mengenal sosok Meilono sebagai pribadi dengan idealisme yang kuat. "Dia memiliki pendirian yang teguh dan dedikasi yang besar terhadap bangsa dan negara," kata Siswono ketika ditemui di luar ruang ICCU, lantai 3 RS Internasional Sentosa, Jalan Kebonjati, Selasa (1/4/2008) .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Almarhum indvidu yang luar biasa. Saya sangat mengagumi keberaniannya ketika dia menolak sogokan ke DPR," ungkap Arifin dengan mata sembab.
Jenazah akan segera dibawa ke kediamannya di Setiabudi Regency. Kemudian akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta pukul 10.00 WIB, Rabu (2/4/2008).
Almarhum meninggalkan seorang istri dan 3 anak. Lulusan ITB yang semasa muda jago softball dan basket ini telah lama mengidap sakit ALS yang menyebabkan sel sarafnya merosot drastis.
(ern/nrl)











































