Karyawan RSHJ Terpecah Dua

Karyawan RSHJ Terpecah Dua

- detikNews
Selasa, 25 Mar 2008 15:45 WIB
Jakarta - Gonjang-ganjing dobel direktur di RS Haji Jakarta mengakibatkan karyawan terpecah menjadi dua. Ada yang pro-Depag dan yang pro-Pemprov DKI Jakarta.

Perpecahan ini meskipun tidak mengganggu pelayanan terhadap pasien tetapi menggangu kinerja manajerial.

"Kami akui akibat adanya rapat umum pemegang saham luar biasa yang menunjuk Salimar Salim menjadi Dirut mengakibatkan karyawan terpecah belah," kata kuasa hukum Badan Pengelola DAU Depag Syahril Muhammad kepada detikcom di RS Haji, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (25/3/2008).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perpecahan ini disayangkan pihaknya. Meskipun ada pergantian direktur, seharusnya tenaga medis tetap beraktivitas seperti biasa.

"Logikanya seandainya pun terjadi pergantian direktur 3 hari sekali, sebagai profesional, tenaga medis tetap maksimal menjalankan tugasnya," kata manajer marketing RS Haji Joni Khairul yang pro direktur lama Supriyanto Riyadi.

Pihaknya juga mengakui, penambahan pengamanan dari keamanan swasta sudah melalui prosedur. Keamanan swasta (Bravo Security Indonesia (BSI)) merupakan mitra yang diperbolehkan untuk membantu pelaksanan keamanan.

"Kalau polisi itu menjaga alat vital negara atau rumah sakit. Kalau BSI menjaga pasien," lanjut Joni seraya mengatakan pihak yang pro-Pemprov DKI mengaku keberatan dengan adanya keamanan tambahan.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam di RSHJ Chairul Syah Nasution, keamanan yang berlebih mengakibatkan dirinya tidak nyaman bekerja. Dia pun enggan memakai baju seragam dokter.

"Ini kan RS jadi siapapun boleh masuk, tidak perlu dijaga dengan keamanan-keamanan yang berlebihan. Kayak zaman Orba saja," cetus Chairul. (nvt/ana)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads