Acara Gerebeg Mulud untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW digelar di halaman Masjid Besar Kauman dan Lapangan Sewandanan uro Paku Alaman, Yogyakarta, Kamis (20/3/2008) atau 10 Mulud 1941 Tahun Jawa. 5 pareden (gunungan) yang diperebutkan adalah 2 buah gunungan jaler, lainnya gunungan estri, dharat, dan gepak.
Prosesi Gerebeg Mulud itu dimulai pukul 09.00 WIB ditandai bersiapnya delapan bregada prajurit kraton yang dipimpin adik Sultan HB X, GBPH Yudhaningrat, di depan Bangsal Ponconiti. Dua bregada prajurit Puro Paku Alaman yakni Lombok Abang dan Plangkir turut serta mengawal prosesi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat ekor gajah milik Kraton Ngayogyakarta dan Kebun Binatang Gembira Loka turut mengawal satu gunungan jaler ke Puro Pakualaman yang berjarak sekitar 2 km dari Alun Alun Utara.
Empat Gunungan diperebutkan di halaman masjid besar Kauman. Satu gunungan diperebutkan di lapangan Sewandanan Paku Alaman. Saat memperebutkan gunungan warga rela berdesak-desak untuk mendapatkannya. Sayangnya, kemeriahan itu dimanfaatkan tangan-tangan jahil. Akibatnya beberapa orang kehilangan dompet dan handphonenya.
Gunungan yang diperebutkan itu terbuat dari aneka sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian dan beras ketan. Warga percaya, semua benda itu akan mendatangkan berkah bagi yang memilikinya. (bgs/djo)











































