"Tapi calon yang didukung atau yang dipihaki seniman adalah calon yang mempunyai agenda atau program untuk kemajuan kesenian atau kebudayaan Sumsel," kata budayawan muda Palembang Erwan Suryanegara dalam diskusi kesenian terbatas yang diselenggarakan Komunitas Kalidoni, di Jalan Anggada, Kelurahan Kalidoni, Kecamatan Kalidoni, Rabu (20/03/2008), malam.
Dijelaskan Erwan, bila para seniman bersikap netral, selain tidak mempunyai posisi tawar dengan para calon gubernur Sumsel, juga tidak memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat.
"Netral itu kan pengertiannya cuek. Tidak peduli. Padahal dalam kondisi yang serba kacau ini, kita butuh pemimpin yang baik. Jadi, seniman berpihaklah pada pemimpin yang baik, yang setidaknya memiliki program yang mampu memperbaiki iklim berkesenian atau kebudayaan Sumsel ke depan," lanjut peneliti patung-patung Pasemah di dataran tinggi Bukit Barisan itu.
Ditanya oleh peserta diskusi siapa calon gubernur yang pantas didukung? Erwan tidak tegas menyebutkan nama. Dua nama calon gubernur Sumsel 2003-2008 yang kemungkinan besar akan maju adalah Syahrial Oesman yang diusung PDI-P, PD, dan PKS, serta Alex Noerdin yang didukung Partai Golkar, PBB, dan PBR.
"Mari masing-masing mengkajinya sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya maupun yang akan dikerjakannya," kata Erwan.
Para peserta kemudian membahas apa yang dilakukan Syahrial Oesman dan Alex Noerdin. Beberapa waktu lalu, Syahrial Oesman berjanji akan mendirikan perguruan tinggi seni dan filsafat di Sumsel. Sebab sejak Indonesia merdeka, Sumatra Selatan yang memiliki sejarah kebudayaan tinggi belum memiliki perguruan tinggi seni dan filsafat. Sementara Alex Noerdin beberapa hari kemudian mengumpulkan para pekerja seni. Dia memberi bantuan dana, dan meminta seniman memanfaatkan fasilitas gedung kesenian di Sekayu, Musi Banyuasin.
Lalu, siapa yang akan dipilih? Mereka tidak memberikan kesimpulan. (tw/gah)