"Huruf Z di mana ?
"Nulis tanda petik tekan apaan?"
Jangan salah sangka. Itu bukan pertanyaan orang buta huruf yang belajar mengetik. Melainkan gerutuan jengkel bercampur geli wartawan asal Indonesia di media centre KTT XI OKI, Dakar, Senegal, yang juga diliput reporter detikcom Luhur Hertanto.
Pangkal masalah terletak pada susunan tuts keyboard yang tidak lazim. Bukan dalam urutan QWERTY seperti yang ada di bawah layer monitor Anda saat ini, melainkan AZERTY yang lazim digunakan di negara-negara berbahasa Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang ada beberapa unit PC yang menggunakan keyboard QWERTY, namun ketika digunakan yang muncul tetap sistem Prancis -- bahkan ada alphabet Arab. Upaya mengubah default pun sia-sia karena panita telah 'mengamankannya' dari segala tangan usil.
Bahasa Prancis memang menjadi bahasa nasional di Senegal. Maklum saja berabad lamanya negara kecil yang kaya dengan tambang emas dan dulu 'supermarket' budak Afrika tersebut merupakan pernah jadi daerah jajahan Prancis.
Karena itu pula hampir seluruh press kit, pengumuman jadwal acara dan sesi keterangan press disampaikan dalam Prancis. Minimnya penguasaan bahasa Inggris dari awak panitia membuat kerepotan komunikasi makin bertambah. (lh/nrl)











































