Karena keterbasan akomodasi, maka hotel berbintang lima hanya diperuntukkan bagi rombongan inti Kepala Pemerintahan atau Kepala Negara anggota OKI. Tetapi ada juga yang menginap di kantor kedutaan besar masing-masing, termasuk Presiden SBY yang memilih tinggal di Wisma KBRI Dakar.
Lalu bagaimana dengan anggota rombongan lain? Memecahkan masalah akomodasi ini, pihak panitia penyelenggara menyewa dua buah kapal pesiar raksasa yang masing-masing berdaya tampung dua ribu kamar. Demikian dilaporkan reporter detikcom Luhur Hertanto yang mengikuti perjalanan Presiden SBY, Kamis (13/2/2008).
Delegasi dari Indonesia mendapat tempat di kapal MSC Musica. Selama tiga hari pelaksanaan KTT, wartawan, staf kepresidenan, menteri, anggota DPR dan DPD RI tinggal di kapal ini bersama delegasi dari 56 negara lain anggota OKI.
Sebagai tuan rumah ajang tahunan reli Paris-Dakar, sebenarnya Dakar tidak kekurangan hotel berbintang. Cukup banyak jaringan hotel internasional yang mempunyai hotel di kota yang berhadapan langsung dengan samudra Atlantik ini.
Tapi memang kapasitas hotel-hotel tersebut tidak cukup besar untuk menampung seluruh delegasi negara anggota OKI. Belum lagi negara-negara non-anggota yang hadir sebagai peninjau.
Melihat fasilitasnya kapal pesiar MSC Musica, tergolong mewah. Kapal yang punya 15 dek ini mempuyai kolam renang ukuran olympic, pusat perbelanjaan, rumah makan, sarana olah raga dan fasilitas bermain bagi anak-anak.
Sehari-harinya kapal ini melayani jalur wisata di Italia-Yunani-Santorini-Kroasia-Mesir. Bila di Eropa sedang musim dingin, kapal milik perusahan perkapalan nomer dua terbesar dunia ini mengalihkan operasinya ke Florida dan Miami, AS. (lh/nrl)











































