Kembar Siam Kediri, Keluarga Miskin & Faktor Keturunan

Kembar Siam Kediri, Keluarga Miskin & Faktor Keturunan

- detikNews
Sabtu, 08 Mar 2008 21:35 WIB
Kediri - Kelahiran bayi kembar siam dempet perut di RS Amelia Pare, Kabupaten Kediri, begitu memukul keluarganya. Hal ini dikarenakan, kondisi perekonomian yang tak mapan dan serba kekurangan. yang menarik, bayi kembar siam ini juga berasal dari keluarga dengan riwayat kembar.Β 

Keterangan yang berhasil digali detiksurabaya.com dari keluarga bayi menyebutkan, Sunoto (25) dan Puji Puspitawati (20), ayah dan ibu bayi kembar siam hanya bekerja sebagai buruh tani dengan pendapatan yang tak seberapa.

Pekerjaan lain yang dimiliki ayah bayi kembar siam yang hingga kini belum diberikana nama tersebut juga tak bisa menghasilkan pendapatan yang besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bapake niku namong dados buruh tani, mangke menawi sonten nggih ngarit ngingoni sapi nipun tanggi (Bapaknya itu hanya buruh tani, dan kalau sore mencari rumput untuk sapinya tetangga)," kata Amlan (40), ayah dari Puji Pusptawati, saat ditemui detiksurabaya.com di Mushola RS Amelia, sabtu (8/3/2008).

Ketika ditanya mengenai adanya firasat akan kelahiran cucunya dalam kondisi kembar siam, Amelan mengaku sama sekali tak memiliknya. Bahkan menurutnya, selama mengandung anaknya dalam kondisi yang sehat.

"Nggih tetep kerjo saben ndinten. larene nggih mboten nyidam macem-macem (Setiap hari ya tetap bekerja, anaknya juga tidak pernah ngidam yang macam-macam," lanjutnya.

Namun Amelan mengaku tidak begitu kaget dengan kelahiran cucunya dengan kondisi kembar, karena dalam catatan keluarganya, melahirkan bayi langsung dua atau bahkan tiga juga pernah terjadi.

Dia menyebut, ibu dari istrinya juga memiliki anak kembar dua. Sedangkan saudara laki-laki dari ibu menantunya juga memiliki keturunan kembar. Bahkan salah satu kerabat lain yang tak diingatnya juga pernah melahirkan dalam kondisi kembar tiga.

"Tapi sedoyo niku kembar normal, mboten sami kalih wayah kulo niki (Tapi semua itu kembar normal, tidak seperti cucu saya ini)," ceritanya.

Keterangan yang diberikan Amelan juga dibenarkan, Kepala Dusun Ringinpitu, Sudibyo (53), tempat berasalnya keluarga bayi kembar siam.

"Dalam catatan kelurahan juga tersimpan, jika keluarganya juga ada keturunan kembar. Mungkin itu yang mempengaruhi kenapa naka dari Sunoto dan Puji ini kembar siam," katanya.

Sudibyo menambahkan, saat ini pihak kelurahan sedang mengupayakan adanya bantuan keringanan dalam pembiayaan perawatan bayi kembar siam ini. "Tadi sudah saya serahkan segala persyaratannya, ya semoga bisa mendapatkan keringanan dalam biaya perawatannya. Syukur-syukur kalau digratiskan, kasihan mereka dari keluarga sangat tak mampu,' lanjutnya.

Secara terpisah, dr.Ahmad Chamid salah satu dokter yang merawat bayi kembar siam dempet perut ini mengatakan, adanya riwayat kembar dalam keluarga bayi juga sangat berpengaruh terhadap kondoso bayi kembar siam ini.

"Secara teori memang faktor genetikal adanya riwayat kembar dari keluarganya sangat berpengaruh. Tapi itu bukan berarati bayi ini bisa kembar siam," katanya.

Ahmad Chafid menambahkan, bayi kembar siam dempet perut yang lahir dengan berat 5,2 Kg dan panjang sekitar 50 Cm ini saat ini kondisinya berangsur-angsur membaik. Kondisi bayi mulai menghangat, dan kedua bayi sudah bisa mengeluarkan kotoran lewat anus, yang berarti organ pencernaan bayi berfungsi normal meski tampak terburai keluar.
(gah/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads