Artalyta Antara Sjamsul, PKB & The Six Billion Rupiah Man

Artalyta Antara Sjamsul, PKB & The Six Billion Rupiah Man

- detikNews
Selasa, 04 Mar 2008 16:01 WIB
Jakarta - Banyak orang penting di Indonesia terbelalak begitu tahu siapa tersangka terbaru kasus suap senilai Rp 6 miliar. Bagaimana tidak, Artalyta Suryani adalah 'sosialita' yang punya banyak relasi dengan politisi maupun pengusaha top.

Artalyta dikenal sebagai orang dekat Sjamsul Nursalim, obligor BLBI. Kedekatan ini bermula dari pernikahan Ayin atau Aying, panggilan akrab Artalyta, dengan Surya Dharma. Surya adalah bos Gajah Tunggal, salah satu perusahaan Sjamsul.

Aying juga merupakan tetangga dekat Sjamsul di Lampung. Saat Surya meninggal dunia beberapa tahun lalu, Aying tetap dekat dengan Sjamsul. Dia pernah diserahi tugas mengelola tambak udang Dipasena milik Sjamsul di Lampung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila Aying ke Jakarta, dia sering menginap di rumah pribadi Sjamsul di Jl Hang Lekir, Kebayoran, Jakarta Selatan. Tapi kini Aying telah memiliki rumah sendiri di Jl Pakubuwono, tak jauh dari Jl Hang Lekir.

Di Lampung, Aying juga memiliki bisnis properti yang tengah berkibar yaitu PT Bukit Alam Surya. Dia juga disebut-sebut memiliki bisnis perhiasan permata.

Berkat Lampung jugalah besan bos Pakuwon Group Alexander Tedja, salah satu orang terkaya di Indonesia, ini berkenalan dengan PKB. Kader PKB Aris Junaidi yang sering ke Lampung mengundang Aying bergabung sebagai pengurus PKB dengan jabatan bendahara umum. "Saya kenal Bu Aying karena membantu teman saya di Lampung. Saya kan sering ke Lampung," ujar Aris.

Lalu terbitlah SK pengurus DPP di bawah Ketua Umum Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Dewan Syuro Gus Dur. Aying duduk sebagai bendahara umum, sedangkan Aris sebagai wakilnya.

Tapi baru dua hari SK keluar, Aying sudah meminta mundur. Penyebabnya, Aying merasa tidak enak pada teman-temannya yang tersebar di PDIP, Golkar, PPP maupun PBR. Aying alias Artalyta yang di PKB lebih dikenal sebagai Suryani, mengaku tak ingin terkotak-kotak bila dia menjadi pengurus PKB.

Meski namanya cukup beken di kalangan pengusaha dan politisi, namun Artalyta baru benar-benar moncer setelah ditangkap penyidik KPK pada Minggu 2 Maret pukul 17.30 WIB di rumah Sjamsul Nursalim yang dulu sering diinapinya di Jl Hang Lekir.

Artalyta diciduk KPK bersama Jaksa Urip Tri Gunawan. Jaksa Urip adalah Ketua Pemeriksa Kasus BLBI II yang melibatkan Sjamsul Nursalim. Barang bukti yang dibawa KPK adalah sekardus uang dolar sebanyak US$ 600 ribu atau Rp 6 miliar. Artalyta diduga menyuap Urip dalam penghentian kasus BLBI yang diumumkan Kejagung Jumat 29 Februari 2008.

Semula, Urip menyebut barang yang ada di kardus Jellydrink di mobilnya, Kijang LGX, adalah cokelat. Setelah dibuka ternyata duit bejibun. Urip lalu berdalih itu adalah uang hasil bisnis permata. Argumentasi Urip tak digubris KPK sehingga dia pun ditahan di sel Brimob Kelapa Dua, sedangkan Artalita di sel Polda Metro Jaya, sama-sama sebagai tersangka.Ini adalah kasus upaya penyuapan terbesar yang ditangani KPK karena barang bukti yang diamankan sangatlah luar biasa: Rp 6 miliar. Pantaslah Urip dijuluki The Six Billion Rupiah Man.

Artalyta menyewa pengacara papan atas OC Kaligis sebagai kuasa hukumnya. Kaligis diwanti-wanti agar tidak cuap-cuap kecuali di pengadilan nanti. Kalau Kaligis cerewet pada pers, Artalyta mengancam mencabut kuasanya.

Bagaimanakah akhir nasib Artalyta, seorang perempuan ayu? Akankah nasibnya seperti Harini Wijoso, perempuan yang dibekuk KPK karena berusaha menyuap hakim MA, dan diganjar vonis 4 tahun penjara? Kisah Artalyta masih panjang. (nrl/nvt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads