Pantauan detikcom, warga yang menjenguk Aco terus mengalir. Kamar nomor 1 lantai 2 RS Haji, Jl Daeng Ngepe, Makassar, Minggu (2/3/2008) hingga pukul 16.00 Wita, tak pernah sepi pengunjung.
Namun, kondisi Aco tampak belum memungkinkan untuk makan makanan kasar terlalu banyak lewat mulut. Aco masih diinfus dan sering diberi makanan cair seperti susu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya buah, susu dan kue yang dibawa warga yang bersimpati. Pakaian dan uang tunai juga diberikan warga pada anak piatu ini. Uang yang terkumpul hingga pagi ini mencapai Rp 6,25 juta.
"Saya titipin uangnya ke perawat. Perawat yang simpankan supaya aman," ujar Lina.
Warga yang berdatangan mewakili instansi pemerintah seperti dari Dinkes dan Dinsos Makassar maupun pribadi. Pejabat yang datang sejak Sabtu 1 Maret 2008 kemarin baru Kepala Dinkes Makassar Naisyah Tun Azikin (sebelumnya tertulis dr Nur Isbat). Salah satu bakal calon Walikota Makassar Idris Manggabarani juga sempat menjenguk Aco.
Selain itu, petinggi Pemprov Sulsel maupun Pemkot Makassar juga anggota DPRD belum tampak menjenguk bocah malang itu.
Dipamiti Basse
Sementara itu Basse rupanya sudah punya firasat akan berpulang. Buktinya, seminggu sebelum Basse dan anaknya, Bahir, meninggal, dia titip pesan pada Lina.
"Satu minggu sebelum Basse meninggal, dia sudah bilang ke saya tolong jaga anak saya karena hanya kamu yang bisa merawatnya. Saya kayaknya tidak lama lagi meninggal," kata Lina.
Lina pun menyangggupi karena dia senang dengan Aco yang selama ini sering bermain sama anaknya. Lina yang sudah 2 hari bermalam di RS Haji menjaga Aco berniat mengangkat Aco sebagai anak. (nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini