Jaringan Baru Pemalsu Kartu Kredit Diburu

Jaringan Baru Pemalsu Kartu Kredit Diburu

- detikNews
Rabu, 27 Feb 2008 13:53 WIB
Jakarta - Kejahatan kartu kredit rupanya sedang tren. Setelah sebelumnya mengungkap kelompok Erein, kali ini polisi mengendus aksi kelompok lainnya.

"Ini jaringan baru, tidak terkait dengan kelompok sebelumnya," kata Kanit III Direktorat Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol Amrozi saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu (27/2/2008).

Untuk kelompok ini, kata Amrozi, polisi telah melakukan penangkapan 4 orang tersangka. Di antara mereka diketahui sebagai pekerja bank di Jakarta dan Medan.

"Masih kita kembangkan kasusnya dan kita dalami, anggota saya sedang bekerja," ujar Amrozi.

Diketahui para tersangka dibekuk pada awal pekan ini di dua lokasi yakni di Medan ditangkap L, yang juga manajer accounting sebuah bank dan anak buahnya T dan W pegawai bank di Jakarta, sedang tersangka lainnya R tertangkap di Jakarta.

"Ini baru 10 persen, tunggu 1-2 hari lagi," tambahnya.

Amrozi belum mau merinci proses pengungkapan kasus dan bagaimana peran masing-masing tersangka. "Ini baru awal, saya minta masyarakat bersabar. Nanti tersangka lainnya bisa kabur," jelasnya.

Selain itu, menurut Amrozi pihak penyelenggara kartu kredit yakni master card dan visa card pun ikut terlibat dalam proses pengidentifikasian kartu.

"Dari Singapura, kartu kredit ini kan visa card sama master card," tambahnya.

Pihak kepolisian pun mengaku mencocokan data-data kartu yang diperoleh. "Kita juga cross check dari data yang dicari pihak master card dan visa card," imbuhnya.

Amrozi melanjutkan bahwa hasil identifikasi sementara, kelompok ini telah beraksi sejak lama. "Sejak 1989, makanya jumlah kerugian masih kita hitung," tandasnya.

Pada kasus sebelumnya, pengungkapan sindikat jaringan kartu kredit palsu ini, berawal dari tertangkapnya bandar narkoba yang ternyata juga menjadi anggota sindikat pemalsu kartu kredit.

Dari bandar narkoba yang ditangkap di Kelapa Gading, ditangkap 15 orang tersangka kartu kredit dan jaringan sabu. Sindikat ini dipimpin oleh warganegara Malaysia bernama Simon alias Ciement (buron). Simont ini juga memimpin sindikat narkoba Indonesia-Malaysia, yang baru-baru ini ditangkap Ong Seng Chye (WN Malaysia) di Kelapa Gading, dengan barang bukti 410.000 ekstasi.

Sindikat ini memalsukan kartu kredit yang dikeluarkan dari BCA, Mandiri, BNI, HSBC, America Express, Citibank, BII, Standard Chartered Bank dan lainnya. Ada sekitar 7000 kartu kredit palsu yang disita dengan 131 mesin gesek kartu, 87 KTP dan peralatan pembuat kartu kredit palsu saat penggerebekan di rumah Simon di Kelapa Gading Timur pada Sabtu 26 Januari 2008 lalu.

Serta ditangkap Jerry Setiawan, Ahpriadi, Iwan Setiawan, Kemudian, ditangkap Kawi Rachmat, Hendra Chairudin, dan Hardjuna Simorangkir.

Dari pemeriksaan diketahui bahwa salah satu otak jaringan kartu kredit palsu ini adalah Erwin alias Subowo Purnomo yang kemudian ditangkap saat pesta sabu di Apartmen Kemayoran, Kamis 24 Februari bersama juga tujuh rekannya.

Tujuh rekan Erwin yang memakai narkoba juga mengantongi kartu kredit palsu. Mereka adalah, Subono, Heri Turnawan alias Otek, Hengky alias Yunus, Terry Salim, Antoni Wijaya alias Apau, Vina Aprianti, Moh Rizal alias Usman dan Purwanto Nugroho alias Riki alias Kiki.

Dari hasil pemeriksaan para tersangka mengaku bahwa mereka menggunakan kartu kredit yang berasal dari Erwin. Kemudian diketahui bahwa Erwin masuk ke dalam jaringan sindikat internasional pemalsu kartu kredit. (ndr/ken)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads