Sri pulang sekolah sambil menangis-nangis. Pipi siswi kelas 2 ini tampak lebam dan berwarna kehitaman, bekas tamparan. Sri mengadu kepada orangtuanya.
"Katanya habis dipukul sama gurunya gara-gara tidak bisa mengerjakan PR Bahasa Inggris," kata ayahanda Sri, Heri Sofyan (60) di Jalan Nusantara, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (23/2/2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heri pun lalu melaporkan tindak kekerasan ini kepada Polsek Tanjung Priok.
Namun, lanjut dia, Guru BP yang bernama Yuli dan 3 rekannya mewakili Tasmaniah mendatangi rumah Sri dan meminta maaf.
"Para guru minta damai dan diselesaikan secara kekeluargaan. Kata Bu Yuli cuma dipukul tangannya, nggak sampai digampar," kata Heri. (aan/umi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini