Dalam hearing di pengadilan Dili, Angelita Pires, wanita berusia 30-an tahun itu menangis. Setelah menjalani sidang tertutup selama 4 jam, Pires diizinkan pulang.
Hakim belum memutuskan apakah Pires bersalah atau tidak. Hearing masih akan digelar kembali. Penuntut mengatakan, Pires merupakan tersangka pertama yang disidang terkait serangan terhadap Horta dan Xanana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di pengadilan, Pires yang dikenal dengan Angie atau Angela tak bisa menahan tangisnya saat ditanyai. Wanita Australia kelahiran Timor Leste itu sempat ditenangkan oleh saudara perempuannya, Lourdes.
Beberapa hari sesudah penembakan Horta, Pires mengatakan kepada teman-temannya bahwa dia punya informasi kalau Alfredo dibujuk untuk datang ke rumah Horta untuk kemudian dibunuh. Sebabnya, Alfredo akan membeberkan plot oleh figur-figur politik terkemuka.
Namun penyidik PBB tengah mencari bukti-bukti bahwa Alfredo pergi ke rumah Horta untuk menculik pemimpin Timor Leste itu. Pires telah berbulan-bulan tinggal di daerah pegunungan Timor Leste bersama Alfredo sebelum serangan ke rumah Horta tersebut.
"Angela itu salah satu orang terdekat Alfredo," kata sumber terpercaya pemerintah. (ita/ana)