"Umat Islam berharap rakyat Kosovo dan pemerintahnya sukses dalam pejuangan barunya membangun negara yang kuat dan makmur," demikian pernyataan OKI di markasnya yang berlokasi di Jeddah, Arab Saudi, seperti dilansir dari AFP, Senin (18/2/2008).
Sementara itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menilai, keamanan di Kosovo pasca proklamasi kemerdekaan terkendali. Karena itu tidak dibutuhkan pasukan ekstra untuk dikirim ke wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan NATO yang berjumlah 16.000 dinilai cukup untuk menjaga perdamaian di Kosovo. Pengamanan yang dilakukan pun telah sesuai dengan standar patroli. NATO memang mendapat mandat dari PBB untuk menjaga keamanan Kosovo yang memisahkan diri dari Serbia.
Di tempat terpisah, terkait kemerdekaan Kosovo tersebut, AS secara resmi mengakuinya. "AS hari ini secara resmi mengakui Kosovo sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Kami ucapkan selamat kepada rakyat Kosovo atas peristiwa bersejarah ini," ujar Sekretaris Negara AS Condoleezza Rice. (nvt/nal)