"Biasanya saya jualan ini (sambil menunjuk satu set gelas dan tekonya) dengan harga Rp 750 ribu. Sekarang Rp 400 ribu saya lepas," ujar salah seorang pedagang Edward (55) di Rawasari, Jakarta Pusat, Minggu (17/2/2008).
Alhasil, big sale itu disambut positif oleh peminat keramik. Ratusan mobil tampak parkir di sekitar lokasi. Bahkan tidak sedikit mobil mewah yang rela parkir di tempat becek demi keramik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edward dan kawan-kawan sesama pedagang keramik sudah diultimatum Pemkot Jakarta Pusat agar angkat kaki dari lokasinya berdagang yang kini sudah rata dengan tanah mulai besok. Alhasil Edward yang sudah berbisnis selama 30 tahun di tempat itu, harus menjual habis dagangannya walaupun tidak untung sepeserpun.
"Yang penting balik modal," tambah warga Pasar Senen, Jakarta Pusat, ini.
Sayangnya, penggusuran ini tidak di barengi dengan relokasi. Pedagang hanya dijanjikan uang kerohiman Rp 20 juta/kios. Tidak sedikit yang berjualan di bawah fly over untuk menghindari hujan.
(asp/gah)