Beberapa Versi Peristiwa Penembakan Presiden Timor Leste

Beberapa Versi Peristiwa Penembakan Presiden Timor Leste

- detikNews
Sabtu, 16 Feb 2008 10:26 WIB
Dili - Peristiwa penembakan Presiden Timor Leste Ramos Horta memunculkan berbagai versi cerita. Kebanyakan meragukan peristiwa itu sebagai upaya pembunuhan peraih Nobel Perdamaian 1996 itu.

Salah satu versi muncul dari Perdana Menteri Xanana Gusmao yang juga lolos dari upaya pembunuhan terhadap dirinya. Xanana yakin pasukan yang dipimpin Alfredo Reinado tak bermaksud membunuh Horta.

Namun Xanana yakin penyerangan terhadap dirinya adalah sebuah upaya pembunuhan. "Itu adalah sebuah serangan yang terkoordinasi baik," kata mantan narapidana LP Cipinang itu, seperti dikutip dari news.com.au, Sabtu (16/2/2008).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ipar Ramos Horta, Joao Carrascalao, malah lebih sinis lagi. Horta dan Reinado telah dijebak dan sama-sama diserang oleh tentara Timor Leste, FFDTL. Dugaan itu membuat Pasukan Pengamanan Internasional yang dipimpin Australia yang mencoba menangkap dua kelompok Reinado itu salah sasaran.

"Kejadiannya seperti ini," ujar Carrascalao yang menikah dengan saudara perempuan Horta, Rosa, itu. "Ipar saya Arsenio (adik Ramos Horta) menelepon istri saya dari rumah itu menyebutkan ada penembakan. Istri saya lalu segera menelepon Jose Ramos Horta yang sedang jalan pagi," kata Carrascalao.

"Jose lalu bicara pada istri saya bahwa dia mendengar tembakan yang sama dari arah rumahnya dan dia berencana pulang untuk mengetahui. Jose didampingi satu pengawal saat itu," kata Carrascalao.

Carrascalao melanjutkan. "Arsenio kembali menelepon beberapa saat setelah itu dan berkata 'Jose terluka'. Istri saya langsung menghubungi rumah sakit dan mereka lalu mengirim ambulans," kata Carrascalao.

"Saya juga memiliki keponakan yang tinggal di Balide (15 menit perjalanan dari rumah Horta). Dia mencoba masuk ke rumah namu di luar Hotel California (dekat kediaman Horta), polisi PBB mencegahnya. Seseorang telah menelepon polisi PBB. Mereka berjaga 300-400 meter dari rumah. Mereka tak masuk, bahkan mereka mencoba mencegah ambulans masuk," kata Carrascalao.

"Jose tak tahu Reinado datang," imbuh Carrascalao. "Dia akan bicara pada Reinado kapanpun namun dia tak pernah mengundangnya ke rumahnya. Saya saja tak bisa ke sana tanpa memberitahu, padahal dia ipar saya. Padahal Itu adalah rumah pribadi," kata Carrascalao.

Dan Carrascalao pun tak percaya Reinado ingin membunuh iparnya itu. Seorang tentara terlatih seperti Reinado tak mungkin menyusun rencana penyergapan yang kacau seperti itu.

"Saya secara pribadi tidak percaya seseorang yang pernah berlatih militer akan menyiapkan pembunuhan Jose seperti itu. Saya pikir keduanya dijebak," ujarnya.

Jose, menurut Carrascalao, tertembak dari arah belakang ketika akan masuk ke rumahnya usai mendengar suara tembakan. Ada tembakan dari arah got di luar pagar rumah.

"Jose tidak kabur. Tembakan datang dari belakang. Indikasinya bahwa bukan orangnya Reinado yang menembaknya, melainkan sebuah jebakan. Ada kelompok lain di luar menunggu, di seberang jalan," kata Carrascalao.

Sementara versi setengah resmi menyebutkan Ramos Horta baru saja lari pagi. Lalu Reinado dan pasukannya memasuki kediaman Presiden dan ditembak mati oleh FFDTL.

Ketika Horta kembali dengan pengawalnya, mereka melewati pasukan Reinado yang tersisa, sekitar 4 atau 5 orang. Pasukan yang bersembunyi di got di luar pagar itu kemudian menembak ke arah Horta.

Dari cerita itu, jelas Reinado dan gerombolannya lebih dulu ditembak dalam penyergapan itu, jika itu benar penyergapan. Sebagian besar rakyat Timor Leste, dari menteri sampai orang biasa, percaya bahwa Reinado dijebak.

Bagaimanakah yang sebenarnya? Apakah Reinado akan dikenang sebagai pejuang kebebasan atau pemberontak yang gagal? (aba/aba)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads