Hormon androgen atau kelaki-lakian pada wanita menjadi berlebih karena dipicu gaya hidup yang tidak teratur, seperti tidak pernah berolahraga, serta pola makan yang tidak sehat dan mengonsumsi obat penenang. Wanita yang memiliki masalah obesitas juga berisiko terkena hiperandrogen, bahkan lebih tinggi.
Padahal pengaturan hormon dalam tubuh wanita harus seimbang, yaitu hormon estrogen, progesteron dan androgen. Jika salah satunya mengalami kelebihan, maka akan berdampak pada tubuh seperti hiperandrogen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat wanita kelebihan hormon androgen, produksi estrogen dalam tubuh berkurang, sehingga menyebabkan kulit wajah menjadi lebih berminyak yang menimbulkan jerawat. Tumbuhnya bulu-bulu di daerah atas bibir, dagu, cambang, dada, perut, lengan atas, paha dan sekitar kemaluan, serta terganggunya siklus menstruasi.
Meskipun hormon androgen dibutuhkan oleh tubuh untuk membangkitkan gairah, namun jika berlebihan, justru akan menimbulkan bahaya, karena jika didiamkan, akan menyebabkan osteoporosis.
"Wanita akan terlihat lebih macho dan mudah emosi," ujar dr Frizar Irmansyah, ahli kandungan dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, dalam diskusi bertajuk 'Kontrasepsi oral vs hiperandrogen pada wanita' di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis (14/2/2008).
Frizar menjelaskan, wanita yang mengalami hiperandrogen tidak perlu merasa khawatir, karena kelebihan hormon ini dapat disembuhkan jika mengubah pola hidup, serta mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter.
Pil yang mengandung cyproteron acetate (CPA) sangat dianjurkan untuk dikonsumsi penderita hiperandrogen. Kandungan tersebut dapat mengurangi kadar androgen dalam tubuh, sehingga dapat mengurangi produksi minyak pada kulit, serta mencegah timbulnya masalah kulit.
"Lama-lama bulu yang abnormal itu menghilang," pungkas Frizar. (ptr/sss)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini