Wajar saja, kalau perburuan harimau terus terjadi di Sumatera. Hal itu dimungkinkan, adanya keyakinan masyarakat akan adanya kekuatan lain di bagian tubuh harimau. Misalkan, pada taring, kuku, alis dan kumis harimau.
Masyarakat meyakini, bagian tubuh harimau itu, memiliki kekuatan gaib. Bila dapat seseorang memakainya, maka diyakini orang tersebut akan tampak berwiba serta banyak orang yang segan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena hal ini meyangkut soal keyakinan, lanjut Abeng, sehingga soal harga taring,kuku, alis dan kumis, tidak dapat disamaratakan. Hal itu tergantung pada kolektor sejauah mana dia berkepentingan akan memakainya.
"Kalau ada kolektor memang ingin mencari taring harimau, dia bersedia membelinya dengan harga Rp 5 juta," terang Abeng.
Soal keyakinan ini, masing-maisng orang berbeda pendapat. Tapi secara garis besar, masyarakat yakin taring, kuku, kumis, dan alis menyimpan kekuatan gaib. Sebagian orang meyakini, taring harimau dapat sebagai penawar racun. "Ada lagi yang yakin dengan mencelupkan taring harimau ke air, air tersebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit," kata Abeng.
Bagi kolektor taring dan kuku mancan itu, kata Abeng, setelah membelinya dengan harga yang mahal, maka taring dan kuku ini selanjutnya dibalut dengan mas. Sehingga, taring dan kuku itu menjadi hiasan kalung di tubuh pemiliknya.
Sedangkan kumis harimau diyakini dapat menambah wibawa seseoarang. Sehingga bila memakai kumis itu segala urusan akan terselesaikan dengan baik. Begitu juga soal alis harimau, masyarakat yakin bagian itu dapat sebagai penangkal penyakit-penyakit gaib.
"Yang pasti sampai sekarang, masyarakat meyakani soal kekuatan gaib dibagian tubuh harimau itu. Masih banyak minat bagian tubuh harimau itu, dengan sendiri perburuan liar pun masih tetap akan marak," terang Abeng. (cha/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini