Tiba di wilayah pinggiran Kota Bukit Tinggi, Sumbar sekitar pukul 10.10 WIB, Rabu (13/4/2008), iring-iringan kendaraan tradisional tersebut langsung ikut bergabung bersama 13 kendaraan jenis kijang serta 1 buah bus rombongan safari dakwah.
Rombongan pun lantas bergerak membelah jalan di Kota Bukit Tinggi. Mulai dari daerah Gulai Banca, berlanjut terus menuju Jam Gadang ciri khas kota kelahiran proklamator Bung Hatta ini, hingga ke Jambu Air, wilayah perbatasan dengan Kota Padang.
Tak lupa bendi serta becak ini pun dihiasi bendera partai. Tentunya beberapa peserta, termasuk wartawan yang ikut dalam rombongan berkesempatan menikmati pemandangan jalan Bukit Tinggi dari atas bendi. Selama 45 menit perjalanan, jarak 4 Km yang ditempuh pun seolah tidak terasa.
Aksi pawai bendi ini pun tampak menarik perhatian warga kota. Beberapa di antara mereka tampak melambai-lambaikan tangan.
Sebelumnya, rombongan bergerak dari wilayah Danau Toba sekitar pukul 13.00 WIB, Selasa 12 Februari 2008. Melalui jalur barat, rombongan bergerak menuju Kota Padang.
Rusaknya kondisi jalan di jalur ini membuat kendaraan mesti berhati-hati, sehingga berdampak pada kecepatan. Beratnya medan selepas wilayah Tarutung membuat sejumlah truk terbalik.
Dan di Kota Padang, tablig Akbar akan kembali digelar. Petinggi-petinggi partai bulan kembar warna emas ini akan mencoba meraih simpati warga Sumbar. (ndr/asy)