Habitat Pesut Ditemukan di Sungai Sesayap Kaltim

Habitat Pesut Ditemukan di Sungai Sesayap Kaltim

- detikNews
Selasa, 12 Feb 2008 03:24 WIB
Jakarta - Tim survey dari Balai Taman Nasional Kayan Mentarang menemukan habitat Pesut Orcaella brevirostris. Mamalia air tawar terakhir ini terancam punah dan telah masuk dalam appendiks II Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Floura (CITES).

"Kami menemukan habitat Pesut Mahakam di Sungai Sesayap yang mengaoir dari wilayah hulu Malinau melalui Kabupaten Bulungan," kata Kepala Balai Taman Nasional Kayan Mentarang IGNN Sutedja dalam keterangannya, Senin (11/2/2008).

Sutedja menjelaskan, selama ini Pesut Mahakam hanya diketahui berada di sepanjang perairan Sungai Mahakam, Danau Jempang, Danau Semayang, dan Danau Melintang Kalimantan Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun pada 10-12 Januari 2008 telah berhasil merekam melalui kamera video dan kamera digital 7 ekor Pesut. Pertama kali muncul ke permukaan air sungai satu ekor pesut muda dengan dua kali loncatan kecil. Hanya tampak punggung dan sirip bagian atasnya saja yang berlokasi di perairan teluk Sesino, Berikutnya sebanyak 6 ekor Pesut ditemukan di perairan Lubok Langit, di seberang Desa Sengkong," bebernya.

Menurutnya, survei kali ini merupakan kali yang kedua setelah sebelumnya dilaksanakan pada Agustus 2007. Saat itu tim juga melakukan survei pada lokasi yang sama dan menemukan 11 ekor pesut.

Berdasarkan dialog dengan para nelayan yang bermukim di sepanjang Sungai Sesayap, lanjut Dia,  keberadaan pesut itu sudah diketahui sejak dahulu kala.

"Mereka menamakannya Lamud. Dalam bahasa suku Tidung Lamud artinya lumba-lumba," ujarnya.

Menurut cerita tokoh masyarakat Tidung di Kecamatan Sesayap, H Mustofa, Lamud adalah “Manusia yang menjadi ikan”. Manusia yang menjadi pesut tersebut adalah seseorang yang diperintahkan oleh rajanya menyelami sungai untuk mencari cincin kesayangannya yang jatuh ke dalam sungai.

Berdasarkan cerita tersebut, Lamud/pesut ini dikeramatkan masyarakat Tidung yang hidup turun temurun di pinggir sungai Sesayap. Hal inilah yang secara otomatis membentuk suatu kearifan lokal di kehidupan masyarakat untuk melestarikan pesut dan membiarkannya
hidup berdampingan.
(ary/ptr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads