Ternyata itulah telepon terakhir yang diterima Kasubdit Registrasi Direktorat Purbakala dari pria yang menjadi saksi ahli kasus pencurian arca Museum Radya Pustaka. Sebab tak lama, terdengar kabar: Lambang tewas.
Lambang dikabarkan tewas pada Sabtu (9/2/2008) sebelum pukul 06.00 WIB. Namun anehnya, Lambang menghubungi Siti pukul 06.28 WIB. Hal itulah yang membuah dia yakin, Lambang tidak tewas sebelum pukul 06.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suara memang agak tidak jelas. Yang terdengar seperti Pak Lambang sedang berbicara dengan orang lain," kata dia.
Kendati demikian, Siti meyakini, suara yang didengarnya adalah suara Lambang. Dalam telepon, pria itu sempat menyebut BP3 (Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala). Namun konteks pembicaraan tidak dapat ditangkap Siti. "Itu langsung saya matikan, karena saya kira hanya kepencet saja," ungkap dia.
Sekitar satu jam berikutnya, Siti menerima SMS dari teman-teman di BP3 Jateng dan DIY yang mengabarkan Lambang meninggal karena kecelakaan. Setelah mendapatkan kepastian mengenai meninggalnya Lambang dari Kepala BP3 Jawa Tengah, dia kemudian memutuskan terbang dari Jakarta menuju Yogyakarta.
Dalam perjalanan, Siti masih keheranan soal waktu meninggalnya Lambang. Sebab dia yakin, Lambang menelpon pukul 06.28 WIB, atau 28 menit dari jam diperkirakannya pria itu meninggal.
"Ini yang membuat kami bingung, tapi saya yakin itu suara Pak Lambang," kata Siti sambil menyorongkan HP-nya, menunjukkan waktu menerima telepon tersebut. (bgs/nvt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini