Kesalahanpahaman akibat bahasa ini disampaikan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato Zainal Abidin Zain dalam acara ramah tamah dengan peserta Malaysia Internasional Visitor Programme (MIVP) di Kedutaan Besar Malaysia, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Rabu (6/1/2008).
Dato Zainal mencontohkan kata 'kereta', 'budak', dan 'ekor' sebagai kata yang sering disalahpahami antara Malaysia dengan Indonesia. Kata kereta misalnya, di Malaysia berarti mobil. Sementara di Indonesia artinya adalah kereta (api).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus lainnya, soal kata 'ekor'. Ketika orang Malaysia meminta TKI agar menggoreng 3 ekor ikan, yang digoreng hanya ekornya. Padahal yang dimaksud adalah menggoreng ikan keseluruhan, bukan hanya ekornya. Lantas kata 'budak', di Malaysia artinya anak-anak. Sementara di Indonesia, budak bermakna negatif, sebagai orang yang tidak memiliki kebebasan dan hanya bisa patuh pada perintah majikan.
"Maka itu pembantu dari Indonesia before pergi ke Malaysia harus dibekali dulu dictionary Malaysia, agar mereka tidak kena marah," tandas Dato Zainal.
(iy/nrl)