Dari pantauan detiksurabaya.com, Kamis (31/1/2008) dini hari, genangan air banjir membuat kantor Walikota Pasuruan Aminurokhman di Jalan Pahlawan, Kota Pasuruan terendam dengan ketinggian 10 centimeter.
Rumah dinas walikota di Jalan Panglima Sudirman terendam air dengan ketinggian 50 centimeter. Beruntung walikota sedang berada di Jakarta, sehingga tidak terkena imbas langsung banjir. Rumah dinas Wakil Walikota Pudjo Basuki di Jalan Balai Kota, Pasuruan juga terendam hingga 50 centimeter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tertahan 3 Jam
Sedangkan banjir yang menggenangi Pasuruan, berimbas pada jalur kereta api (KA). Rel KA Bangil-Pasuruan yang terendam membuat KA Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi tertahan di Stasiun Bangil selama lebih dari 3 jam.
"Kereta Mutiara Timur yang saya tumpangi berhenti di Stasiun Bangil," kata
Yudi, salah satu warga Surabaya kepada detiksurabaya.com.
Kereta yang ditumpanginya berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya pukul 23.00 WIB dengan tujuan Banyuwangi. KA Mutiara Timur ini seharusnya tiba di Banyuwangi pukul 05.00 WIB.
Hingga pukul 03.00 WIB masih belum ada tindakan dari PT KA tentang nasib penumpang KA Mutiara Timur. "Petugas hanya bilang kereta belum bisa lewat karena rel masih terendam banjir," ucapnya.
Sementara itu KaHumas Daop VIII Sudarsono tidak bisa dihubungi.
Bantuan Mengalir
Sementara Pemerintah Kabupaten Pasuruan dengan sigap terus membagikan bantuan makanan kepada korban banjir. Bantuan ini akan terus mengalir sesuai dengan kebutuhan pengungsi.
Penduduk yang rumahnya terendam banjir telah diungsikan di beberapa titik yang tidak terendam banjir. "Tidak terkonsentrasi pada titik tertentu, pokoknya aman kita jadikan tempat pengungsian," ucap Wakil Bupati Pasuruan Muzammil Syafi'i ketika dihubungi detiksurabaya.com.
Setelah sampai di pengungsian, pengungsi langsung mendapatkan bantuan nasi bungkus. Jumlahnya tidak akan dibatasi. "Akan terus kami usahkan untuk memberikan bantuan berupa makanan yang jadi prioritas bantuan kita," tambahnya.
Muzammil menambahkan, jumlah pengungsi masih belum bisa dihitung. "Belum bisa, langkah pertama adalah menyelamatkan terlebih dahulu. Data nanti saja," tandasnya.
(stv/nwk)