Hingga pukul 11.50 WIB, Selasa (29/1/2008), antrean peziarah makam Pak Harto di Astana Giribangun masih panjang. Massa datang secara bergelombang. Dari anak muda hingga orang tua. Sejumlah gadis cantik juga tampak. Mereka masuk ke Cungkup Argosari secara bergantian dengan diatur petugas.
Peziarah tampak leluasa untuk berziarah di Cungkup Argosari. Karena itu, setelah berdoa, di antara mereka tampak bergantian memotret di samping nisan makam Pak Harto. Bila ingin berpose di samping makam Pak Harto, jangan membawa kamera. Sebab, petugas akan melarangnya. Namun, petugas membiarkan bila ada peziarah yang memotret dengan HP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kebetulan kemarin menginap di Sragen, tempat saudara saya. Saya ingin tahu dan ingin menyekar untuk menghormati jasa-jasa Pak Harto. Karena itu saya ingin nyekar ke sini," kata Hanesi yang mengaku sudah tiga kali ziarah ke Astana Giribangun. Sebelumnya, dia nyekar ke makam Ibu Tien.
(asy/nrl)