Soeharto, Dan Dokter pun Terheran-heran

Soeharto, Dan Dokter pun Terheran-heran

- detikNews
Minggu, 20 Jan 2008 11:46 WIB
Jakarta - Berkali-kali Pak Harto lolos dari kondisi gawat. Bahkan Minggu (20/1/2008) kesehatannya terus membaik. Pak Harto memang luar biasa. Bahkan dokter pun tak habis pikir.

"Kami sendiri juga heran. Kalau saya sendiri mungkin tidak kuat," komentar ketua tim dokter kepresidenan dr Mardjo Soebiandono, 14 Januari 2008.

Masa muda Soeharto yang dekat dengan aktivitas fisik tampaknya mendukung kondisi Soeharto sekarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia itu semangat hidupnya tinggi. Karena beliau bekas tentara. Tahu sendiri tentara itu latihannya seperti apa," ujar Mardjo.

Tampaknya Mardjo benar. Pertama kali bekerja sebagai klerek di sebuah bank, Soeharto muda selalu mengayuh sepeda ke mana-mana. Dia juga suka naik gunung, selain untuk mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Ketika masuk kemiliteran, kondisi fisiknya kian tertempa. Resep inilah yang membuat Pak Harto bertahan hingga di usia 87 tahun sekarang ini.

Selama berkuasa, tak banyak berita yang menyebutnya sedang sakit serius. Sepanjang 32 tahun kekuasannya, baru pada 1996 kesehatannya menjadi isu penting. Saat itu usia Pak Harto 75 tahun.

Dalam buku Hari-hari Terpanjang Menjelang Mundurnya Presiden Soeharto yang diterbitkan Kompas tahun 2001, ditulis bahwa pada tanggal 4 Juli 1996, beredar kabar bahwa kesehatan Presiden Soeharto terganggu sehingga ia harus segera memeriksakan kesehatannya ke Jerman.

Kabar itu segera membuat mata uang rupiah anjlok terhadap dolar AS di Singapura dan suku bunga rupiah pun ikut melonjak.

Mensesneg Moerdiono (pada saat itu) ketika ditanyakan mengenai hal itu hanya mengatakan,"Anda lihat sendiri kan, Presiden sehat walafiat."

Akan tetapi, keesokan harinya, tanggal 5 Juli 1996 meskipun Presiden Soeharto tetap menjalankan tugasnya sehari-hari, Moerdiono mengemukakan, Presiden Soeharto tanggal 7 Juli 1996 akan bertolak ke luar negeri untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin di salah satu negara Eropa.

Menurut Moerdiono, tim dokter kepresidenan memandang, saat ini, Presiden Soeharto secara medis dalam keadaan sehat walafiat. Namun, Presiden selalu menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin. Pemeriksaan itu lazimnya diadakan sekali dalam enam bulan, dan terakhir dilakukan tim dokter ahli 29 Juni 1996, seminggu yang lalu.

"Atas nasihat tim dokter ahli ini, Presiden memutuskan akan mengadakan pemeriksaan kesehatannya lebih lanjut di luar negeri," lanjutnya.

Dari Bad Oeyenhausen, Jerman, 10 Juli 1996, dilaporkan, hasil pemeriksaan kesehatan Presiden Soeharto sangat memuaskan dan tidak memerlukan perawatan khusus. Bahkan disebutkan, untuk usianya, 75 tahun, kondisi kesehatan Soeharto tergolong sangat baik.

Ketua tim dokter Prof Reiner Koerfer mengemukakan,"Anda kan tahu ia sudah tua, dan dalam banyak hal kondisi kesehatan itu sangat tergantung pada usia. Dan, saya kira ia sangat puas dengan hasil pemeriksaan itu." (Halaman 61).

Setelah itu, tak ada lagi kabar Pak Harto sakit. Dia baru dirawat di rumah sakit pada 1999, atau setahun setelah lengser keprabon. (nrl/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads