"Yang dari Semarang itu, kalau punya usaha, silakan ambil bunga. Bunga itu dibungkus plastik dan disimpan di laci uang. Atas perkenan Gusti Allah, semoga saja lancar," kata seorang pengelola Astana Mangadeg dengan bahasa Jawa halus, Jumat (18/1/2008).
'Panduan' sang pengelola itu disampaikan sebelum pengunjung undur diri dari hadapan makam Pangeran Sambernyowo. Dari perlakuannya, para pengelola tampaknya hapal betul pengunjung baru maupun lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perempuan berjilbab itu mengisahkan, ibunya mendapat jodoh 'berkat' Astana Mangadeg. "Dulu setiap kali menginap, ibu saya bermimpi bertemu seorang pria. Itu terus terjadi selama 3 bulan. Tak tahunya, orang dalam mimpi itu ada di sini. Mungkin jodohnya," paparnya.
Arif (57), warga setempat, mengatakan, mimpi-mimpi selama menginap di Mangadeg selalu bermakna. Kaitan antara satu mimpi dengan mimpi lainnya membentuk 'petunjuk', sehingga orang yang bermimpi bisa berlaku seperti apa.
Bertemu harimau adalah mimpi yang cukup spesial. "Orang yang bermimpi bertemu harimau katanya mau naik pangkat," jelas pria berkumis ini.
Menurut kisah yang didapat warga, Pangeran Sambernyowo memelihara harimau. Jadi yang bermimpi harimau sesungguhnya sama halnya dengan bertemu langsung dengan penguasa Mangadeg, Mangkunegoro I atau Pangeran Samber Nyowo.
Berburu mimpi itulah yang membuat orang ramai-ramai datang ke Astana Mangadeg pada Jumat Kliwon, Selasa Kliwon, atau malam 1 Suro. Di hari-hari yang dikeramatkan, dengan perantara makam Pangeran Sambernyowo, mereka berdoa agar usahanya berhasil, mendapat jodoh, hingga naik jabatan! (try/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini