Ilmu Klenik = Ilmu Kanuragan

Pak Harto Bicara Mistik (2)

Ilmu Klenik = Ilmu Kanuragan

- detikNews
Jumat, 18 Jan 2008 10:45 WIB
Jakarta - Pak Harto mengakui mempelajari ilmu kebatinan, guna mendekatkan diri pada Tuhan. Ilmu kebatinan menurutnya bukan klenik. Lalu apa pendapatnya tentang klenik?

Dalam otobiografinya yang berjudul Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya, Pak Harto menjelaskan perbedaannya, yaitu:

Ilmu klenik adalah ilmu kanuragan, ilmu untuk mencari kesempurnaan hidup, tetapi batinnya bukan didekatkan kepada Tuhan, melainkan hanya untuk kandel tipising kulit. Fisik saja. Jadi, kebal senjata. Kemudian sedikit mempunyai kekuatan lebih daripada yang lain. Dan itu memang bisa diperoleh dengan ilmu klenik. Ini juga ilmu. Tetapi hanya untuk kekuatan badan, bukan untuk kekuatan batin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mencari hubungan dengan Tuhan bukan hanya dengan alam pikiran kita, melainkan terutama dengan batin kita. Yang bisa berhubungan dengan-Nya, buah pikiran kita, bukan fisik kita, melainkan batin kita.

Hubungan dengan-Nya tidak berwujud, melainkan melalui Nur-nya. Berhubungan dengan-Nya tidak perlu dengan berteriak-teriak.

Dengan sembahyang, menurut agama, itu memudahkan untuk bisa berhubungan dengan-Nya. Tetapi bagi yang percaya akan ada-Nya, kapan saja itu ia bisa mendekatkan dirinya kepada-Nya. Tanpa perlu berteriak-teriak. Dalam batin pun cukup karena Tuhan Mahatahu.

Dan Tuhan itu, Maha Pemurah, memberikan yang baik kepada umatnya, Tuhan itu berhubungan dengan jiwa kita, dengan batin kita, dengan sukma kita yang percaya kepada-Nya.

Jauh dekatnya Tuhan pada kita bergantung pada keyakinan kita. Jauh bagi orang yang tidak selalu berusaha mendekatkan dirinya kepada-Nya. Dekat bagi orang yang selalu berusaha ke arah itu.

Orang yang selalu berbuat baik akan selalu dekat dengan Tuhan. Tetapi orang yang berbuat jahat, berbuat buruk, akan berjauhan dengan-Nya. Dekat bagi orang yang selalu berusaha ke arah itu.

Orang yang selalu berbuat baik akan selalu dekat kepada Tuhan. Tetapi orang yang berbuat jahat, berbuat buruk, akan berjauhan dengan-Nya. Bukan Tuhan yang menjauhinya, tetapi manusia itu sendiri yang menjauhi Tuhan. (nrl/umi)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads