Ilmu Kebatinan Bukan Klenik

Pak Harto Bicara Mistik (1)

Ilmu Kebatinan Bukan Klenik

- detikNews
Jumat, 18 Jan 2008 07:30 WIB
Jakarta - Meski tak pernah dikonfirmasikan kepada yang bersangkutan, Pak Harto sering disangkut-pautkan dengan mistik, klenik. ilmu kebatinan atau hal semacamnya.

Pak Harto bukannya tabu membicarakan itu. Dalam otobiografinya yang berjudul Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya, Pak Harto juga bicara mistik. Apa komentarnya?

Bab 46 buku tersebut berjudul Mengenai Mistik dan Kepercayaan. Kutipannya sbb:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada masanya ramai orang berbicara mengenai mistik, mengenai kepercayaan.

Bagi saya, pengertian mistik adalah ilmu kebatinan, bukan klenik. Tujuan ilmu kebatinan ialah mendekatkan batin kita dengan pencipta kita, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sesuai dengan peninggalan nenek moyang kita, ilmu kebatinan itu adalah untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan, mendekatkan batin kita kepada-Nya. Itu antara lain berdasarkan ilmu kasunyatan, ilmu sangkan paraning dumadi, dan ilmu kasampurnaning hurip. Itulah kebatinan yang sebenarnya.

Orang kadang-kadang salah kaprah, mengira ilmu kebatinan itu adalah ilmu klenik.

Ajaran agama juga sebetulnya sama saja. Agama itu mengajarkan supaya kita dekat kepada Tuhan. Percaya kepada Tuhan, takwa, berarti tunduk, patuh kepada perintah Tuhan dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Kepercayaan kita pun sesuai dengan agama yang demikian, yakni bahwa Tuhan itu ada sekalipun tidak berwujud. Jadi, ini soal keyakinan. Tidak hanya orang beragama saja yang percaya berdasarkan iman bahwa Tuhan itu ada. Orang yang mengolah kebatinan pun menyadari kehidupan itu demikian halnya, percaya bahwa Tuhan itu ada.

Memang, yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya itu adalah Tuhan. Ada yang bertanya mengenai Tuhan itu, bagaimana? Di mana tempatnya? Tuhan itu memang tidak berwujud, tidak berbentuk.

Tempatnya? Adoh tan wangenan, cedhak tan senggolan, yang artinya: jauh tidak ada batasnya, dekat, namun tidak dapat disentuh.

Lantas, apa yang harus kita yakini tentang adanya Tuhan itu? Yang harus kita yakini adalah sifatnya. Sifat Tuhan adalah Maha Sempurna. Sempurna dan Baik. Kalau kita sudah yakin, bahwa Tuhan tidak berwujud, tetapi yang ada adalah sifatnya, sifat Baik, sifat Sempurna, dan Maha Sempurna, maka kalau kita ingin mendekatkan diri kepadaNya, berarti mendekatkan diri kita kepada sifat baik Tuhan, setidak-tidaknya, berarti kita harus mengendalikan kehidupan kita itu supaya selalu berbuat baik.

Kalau kita bisa berbuat baik, itu berarti kita ini dekat kepada Tuhan, dengan sifat Tuhan yang baik itu. Dalam rangka mendekatkan diri, mengelola batin supaya dekat kepada Tuhan, dengan sendirinya kita harus mengakui bahwa pada manusia itu sebetulnya juga ada sifat yang ada pada Tuhan, yaitu sifat baik.

Tetapi bagi manusia, Tuhan itu juga menciptakan sifat yang bertentangan dengan baik,ialah sifat jelek dan sifat buruk.

Ini bedanya. Tuhan itu sifatnya baik. Tetapi pada manusia bukan sifat baik saja yang ada, melainkan juga ada yang bertentangan dengan itu. Misalnya, sabar itu baik. Tetapi pada manusia itu ada sifat berangasan, pemarah. Sifat jujur juga sifat yang baik. Tetapi pada manusia juga ada sifat yang tidak jujur, pembohong.

Masalahnya sekarang, kalau ingin memperdalam kebatinan, ingin mendekatkan diri kepada Tuhan, berart harus bisa mengendalikan dua sifat yang bertentangan yang ada pada manusia itu.

(nrl/nik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads