Bagi pebisnis buku, tentunya momentum ini bisa menjadi rejeki lebih. "Ya, sejak Soeharto sakit, pencari buku Soeharto terbilang ramai. Ya, tren penjualannya lagi tinggi," jelas Sule (24) pedagang buku di Pasar Buku Palasari, Bandung, Rabu (16/1/2008).
Sule memprediksi harga buku-buku mengenai mantan penguasa Orba tersebut akal terus mengalami kenaikan. Apalagi buku langka yang banyak diburu orang. "Sebagai pebisnis kita punya prinsip hukum ekonomi. Semakin banyak ermintaan barang, harga semakin meningkat," jelas pria yang kiosnya bernama 'Alhikmah'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Santo (25), salah seorang pembeli buku Soeharto, mengaku ingin mengetahui lebih jauh figur presiden kedua Indonesia ini. Selain itu, dorongan dirinya untuk membeli karena terpengaruh pemberitaan di media massa. "Saya memandang Soeharto secara manusiawi. Jadi nggak salah kan kalau saya pingin engenal sosok Soeharto," kata pria yang kos di kawasan Geger Kalong ini.
Saat ditemui detikcom di Pasar Buku Palasari, awalnya Santo bermaksud membeli buku biografi Soeharto. Karena tidak kunjung ditemukan, ia pun memilih buku berjudul "Misteri-Misteri Pusaka Soeharto", karya penulis Ki Juru Bangun Jiwa, terbitan Gilang Press (2007).
Sementara itu, Anwar, pedagang lainnya di Palasari, membenarkan kalau sejak beberapa hari ini buku-buku Soeharto marak diperbincangkan. "Sampai banyak orang yang sengaja datang untuk menjual buku Soeharto ke pedagang-pedagang di Palasari," katanya.
Pantauan detikcom di Pasar Buku Palasari, ada beberapa buku mengisahkan Soeharto yang masih gampang dijumpai. Misalnya, "Jejak langkah Soeharto" penerbit PT Citra Lamtoro Gung Persada (1992), "Dari Era Pergolakan Menuju Era Swasembada" penerbit Yayasan Persada Nusantara 1992), "Pak Harto Pandangan dan Harapannya" penerbit Pustaka Kartini Jakarta (1987).
(bbn/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini