Penegasan sikap JAI ini disampaikan Ketua Pengurus Besar JAI Abdul Basit dalam jumpa pers di Bayt Al Quran, Balitbang Departemen Agama (Depag), Kompleks TMII, Jakarta Timur, Selasa (15/1/2008). "Kami adalah bagian dari Islam," kata Basit.
Selama ini Ahmadiyah diprotes dan diserbu oleh sebagian kaum muslim akibat ajarannya yang menolak Muhammad SAW sebagai nabi terakhir (khatimul anbiyaa'). Ahmadiyah mempercayai Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabinya. Ini tercermin dalam syahadat yang mereka ucapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Abdul Basit mengklarifikasi masalah ini. Dia meminta masyarakat untuk tidak salah paham. Untuk mengklarifikasi masalah ini, JAI mengeluarkan 12 pokok keyakinan Ahmadiyah yang dibacakan dalam konferensi pers.
Dari 12 pokok keyakinan itu, yang paling menarik adalah butir 1, 2, dan 3, yang isinya sebagai berikut:
1. Kami warga Jemaat Ahmadiyah sejak semula meyakini dan mengucapkan dua kalimah syahadat sebagaimana yang diajarkan oleh Yang Mulia Nabi Muhammad Rasulullah SAW, yaitu Asyhaduanlaa-ilaaha illallahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasullulah, artinya: aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah Rasulullah.
2. Sejak semula kami warga jemaat Ahmadiyah meyakini bahwa Muhammad Rasulullah adalah Khatamun Nabiyyin (nabi penutup).
3. Di antara keyakinan kami bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang guru, mursyid, pembawa berita dan peringatan serta pengemban mubasysyirat, pendiri dan pemimpin jemaat Ahmadiyah yang bertugas memperkuat dakwah dan syiar Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW.9. Kami menyatakan bahwa setiap masjid yang dibangun dan dikelola oleh jemaat Ahmadiyah selalu terbuka untuk seluruh umat Islam dari golongan manapun.
9. Kami menyatakan bahwa setiap masjid yang dibangun dan dikelola oleh jemaat Ahmadiyah selalu terbuka untuk seluruh umat Islam dari golongan manapun.
Butir ke 9 ini juga merupakan klarifikasi atas informasi yang beredar di masyarakat bahwa Masjid Ahmadiyyah terlarang untuk umat non Ahmadiyah.
Dengan 12 pokok keyakinan itu, Ahmadiyah telah berubah. Mengapa berubah? Basit tidak menjelaskan dalam konferensi pers itu. Hanya saja Basit menyatakan bahwa sejak semula Ahmadiyah meyakini dan mengucapkan kalimat syahadat sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad.
Yang jelas, keluarnya 12 pokok keyakinan Ahmadiyah ini setelah JAI melakukan tujuh kali dialog dengan Balitbang Depag sejak September 2007 lalu. (asy/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini