Aksi yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB ini diawali dengan aksi long march dari Kampus Unisba Bandung, Jl. Taman Sari menuju kantor Unit III Pertamina Cabang Bandung di Jl. Wirayudha, Senin (14/1/2008). Dengan membawa spanduk putih ukuran besar bertuliskan "Kembalikan Minyak Tanahku" berwarna merah darah, massa juga membawa beberapa kompan minah, bendera merah putih ukuran kecil, serta gambar burung garuda yang dikaitkan pada tali rapia sepanjang 50 meter.
Dalam orasinya yang dilakukan secara bergantian, mereka mempertanyakan kelangkaan minah yang terjadi di beberapa daerah, khususnya Bandung dalam beberapa pekan ini. "Rakyat harus rela antre untuk mendapatkan minah dengan harga yang bisa mencapai dua kali lipatnya," ujar salah satu pendemo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah 15 menit berorasi, Pjs Humas Pertamina Zibali HM akhirnya mau menemui massa. Di hadapan pendemo, dia menyatakan kelangkaan minah yang terjadi disebabkan karena adanya kendala dalam distribusi. Hari libur yang panjang pada pekan lalu membuat distribusi terganggu.
Zibali membantah bahwa kelangkaan ini terjadi karena adanya program konversi minah ke gas. "Daerah yang langka adalah wilayah yang belum kena program konversi," ujarnya.
Selanjutnya massa bergerak ke Lapangan Gasibu. Di sana sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya, massa mengibarkan bendera setengah tiang. Kemudian mereka bergerak ke depan Gedung Sate dan meneruskan orasi di sana. (ern/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini