Aksi Mistik, Religius, dan Ramalan di Saat Soeharto Kritis

Jakarta - Selama Soeharto dinyatakan sangat kritis pada Minggu (13/1/2008), sejumlah aksi mistik, religius, dan aksi-aksi sensasional terus terjadi. Peristiwa yang kadang-kadang 'mengejutkan' ini terjadi baik di Cendana maupun di RSPP.

Di RSPP misalnya, seorang wanita yang mengaku sebagai keturunan Prabu Siliwangi, ingin mengunjungi Soeharto. Perempuan 30-an tahun bernama Nadia itu meramalkan Soeharto akan sembuh.

"Saya jauh-jauh dari Srilanka ingin berdoa untuk Pak Harto. Dengan ridho Allah, Pak Harto akan sembuh," kata perempuan yang mengenakan kerudung dan pakaian serba hitam itu saat datang ke RSPP Minggu malam.

Perempuan ini ingin naik ke lantai 5, tempat Soeharto dirawat. Namun, Satpam mengusirnya. Saat diusir, dia berteriak "Saya keturunan Prabu Siliwangi."

Sementara sejumlah orang yang mengaku dari sebuah majelis zikir juga mendatangi RSPP. Namun, mereka ditolak berzikir di lantai 5. Akhirnya, mereka diminta petugas berzikir di lobi saja. Karena lobi dianggap kotor, mereka pun berzikir di masjid RSPP.

Suasana malam di RSPP juga dikejutkan seorang wanita muda. Dia yang mengaku baru saja mendapat ilham dari Bung Karno itu tiba-tiba mengejutkan wartawan dengan berteriak, "Innalillahi." "Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Bung Karno sangat mengetahui keadaan. Saya mewakili beliau," teriak dia.

Kontan saja, wanita muda ini digiring petugas menjauhi lobi. "Saya hanya mengemban amanah. Tadi malam saya didatangi Bung Karno," kata wanita muda itu saat digiring petugas.

Di Cendana, sekitar 5 orang yang mengaku pendeta datang pukul 20.50 WIB. Mereka mengaku pendeta dari Gereja Rehoboth Paraclatos. Belum diketahui secara persis apakah benar mereka memang pendeta. Yang jelas, petugas menolak mereka untuk berdoa di rumah Cendana.

Seseorang yang mengaku bernama Adi Krisdianto juga datang ke Cendana. Dia mengaku melukis Ibu Tien Soeharto 1996 lalu. Kehadirannya ke Cendana untuk merelakan lukisan itu seiring Soeharto sakit.

Sementara Mbah Lim, seorang paranormal bernama asli Limbad, datang juga ke Cendana menjelang pukul 24.00 WIB. Dia menggelar aksi ritual mistik. Dalam penerawangan dia, Soeharto mengalami kondisi seperti ini karena ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya. Sesuatu yang mengganjal itu terkait anak-anaknya.

Selain aksi sejumlah orang tersebut, sejumlah kiai dan ulama juga berdatangan ke RSPP. Ulama Quraish Shihab memimpin doa di lantai 5 RSPP. KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym yang lama tak muncul setelah kasus poligaminya juga berdoa di RSPP. (asy/asy)