Harry Potter 7 Goes Green

Harry Potter 7 Goes Green

- detikNews
Minggu, 13 Jan 2008 01:53 WIB
Jakarta - Ada hal yang istimewa dengan Harry Potter 7: Relikui Kematian. Buku seri terakhir epik kondang karya J.K. Rowling itu ternyata mempunyai nomer hoki dan ramah lingkungan.

Nomer hoki itu adalah 999. Yakni tebal atau jumlah halaman yang berisi tentang kisah petualangan sekawanan siswa sekolah sihir Hogward melawan penyihir jahat Lord Voldemort.

Bila bagian pengantar, daftar isi dan tetek bengek lainnya ikut dihitung, tentu jumlah keseluruhan halamannya mencapai 1000 lebih. Meski setebal itu, bobot buku edisi hard cover itu sangat ringan layaknya novel-novel import dan berbahasa asing terbitan Eropa atau AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan enam pendahulunya, buku seri pamungkas itu dicetak di atas kertas daur ulang. Warnanya pun tidak suram, tebal, kaku dan penuh serabut seperti yang sering kita
temui di pasaran.

"Rowling langsung yang minta agarย  buku terakhir ini memakai kertas daur ulang," kata Marketing spesialis PT Gramedia, Budiana, di sela peluncuran buku Harry Potter 7 di Toko Buku Gramedia, Jl Matraman Raya, Jakarta, Sabtu (12/1/2008).

Para maniak Harry Potter mungkin tak terlalu peduli atas dua keistimewaan tadi. Mereka pasti lebih tertarik pada isi buku yang edisi English-nya terbit pada Juli tahun lalu.

Rowling yang berkomitmen tidak akan menulis sequel atau kisah sejenis Harry Potter, tentu
memberi kejutan di seri yang pamungkas. Jutaan orang penggemar Harry Potter mendapat
jawaban atas sejumlah 'misteri besar' selama ini.

Seperti benarkah guru pertahanan ilmu hitam dan ramuan Severus Snape tokoh jahat. Apakah kepala asrama Slytherin itu menyimpan dendam atas segala perlakuan buruk ayah Harry Potter.

Lalu pada hati siapakah akhirnya cinta Harry Potter berlabuh. Siapa pula yang akan bersedia menjadi pacar Ron Weasley dan Hermione.

Paling dinanti tentu bagaimana hasil akhir duel Harry Potter vs Lord Voldemort. Siapa dari dua kampiun jagat sihir itu yang akan tewas.

Hanya ada satu cara bagi Anda untuk mendapatkan jawabannya. Yaitu dengan membaca buku seharga Rp 195 ribu hard cover dan Rp 150 ribu untuk soft cover.

Itu harga promosi yang berlaku hanya sampai 31 Januari 2008. Masuk bulan Maret harganya kembali normal, yaitu Rp 225 ribu dan Rp 150 ribu.
(lh/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads