Tengok saja misalnya sebuah acara khitanan massal di Graha Gunnebo, Jl Salemba Raya, Jakarta, Kamis (10/1/2008). Sekitar seratus anak-anak kurang mampu ikut dalam acara yang dibarengi peluncuran mobil isi ulang pemadam api.
Wajah mereka tampak cemas saat menunggu antrean sunat. Orang tua yang mengantar mencoba berbagai jurus untuk menenangkan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3 Ruang rapat disulap menjadi ruang klinik. 10 Dokter sukarela sibuk menangani anak-anak berusia 1,5 sampai 13 tahun ini. Ada yang tetap tenang, tapi lebih banyak yang menangis.
Kalau sudah begini, suasana ruangan ramai jerit tangis anak-anak. Namun, hadiah menanti untuk mereka. Koko, peci, sarung baru dan angpau Rp 150 ribu, cukuplah untuk menghapus air mata mereka.
"Mereka dari sekitar Salemba, anak-anak karyawan pabrik kami di Cibitung dan dari sekitar pabrik," kata Marketing Manager Gunnebo Lea K Indra kepada detikcom.
Menurut Lea acara ini diselengarakan dengan dana lelang amal. Tujuannya adalah berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
Acara semacam ini dirasakan amat berarti untuk Ahmad Munir (42), warga Tebet. Putra ketiganya Imam (8) baru saja dikhitan.
"Sakit waktu disuntik," kata Imam pendek mengusap matanya yang sembab.
Menurut Ahmad, Imam lah yang memberi tahu ada khitanan massal gratis. Ahmad bersyukur dapat mengikuti acara ini.
"Dia yang minta. Bapak, Imam minta sunat," kata Ahmad meniru ucapan puteranya.
(fay/ana)