9 Tahun Sakit-sakitan, Soeharto Tetap Percaya Dokter Indonesia

9 Tahun Sakit-sakitan, Soeharto Tetap Percaya Dokter Indonesia

- detikNews
Selasa, 08 Jan 2008 11:24 WIB
Jakarta - Sejak lengser dari kursi presiden tahun 1998, setahun kemudian, Soeharto mengalami stroke ringan dan dirawat di RSPP. Sejak itu tak terhitung lagi sudah berapa kali Pak Harto masuk rumah sakit yang sama.

Sejak 1999 hingga 2008 kesehatan Pak Harto seperti grafik yang naik turun. Hanya di tahun 2007 saja Pak Harto absen dari RSPP.

Meski mengalami kondisi yang sangat buruk sekali pun, Pak Harto tetap menggunakan jasa dokter dalam negeri. Bahkan alat pemompa jantung permanen yang dipasang di tubuh Pak Harto sejak 6 tahun lalu dilakukan oleh tim dokter yang diketuai Dr Mardjo Soebiandono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika Pak Harto mau, sudah barang tentu dirinya bisa berobat ke negara mana pun tanpa memikirkan jumlah biaya yang akan dikeluarkan.

"Ya, nggak mungkinlah. Beliau tahu sendiri. Beliau percaya pada dokter di Indonesia," kata sumber detikcom di Cendana, Selasa (8/1/2008).

Tim dokter kepresidenan yang merawat Pak Harto pun merasa masih mampu menangani sakit yang diderita penguasa Orde Baru ini. Tim dokter selama 9 tahun Pak Harto sakit tidak pernah merujuk ke rumah sakit di luar negeri.

"Nanti kalau sudah tidak mampu baru dirujuk ke luar negeri," ujar Dr Mardjo usai jumpa pers di RSPP, Selasa (8/1/2008).

Pada 4 Januari 2008, Pak Harto kembali dirawat di RSPP. Selama 5 hari dirawat, kondisi kesehatan Pak Harto masih naik turun. Namun hari ini kesehatan Pak Harto memburuk.
(ziz/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads