Jembatan Tongtek menjadi salah satu incaran untuk tempat mendirikan tenda. Jembatan ini yang menghubungkan Kelurahan Jalan Raya Bukit Duri, Jakarta Selatan, dengan Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur.
Ani (32), warga kolong jembatan Tongtek, salah satu yang mendirikan tenda. Dia mengungsi akibat rumahnya terkena luapan Kali Ciliwung sejak, Rabu (2/1/2008) pukul 03.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya buat ini habisnya Rp 20 ribu. Buat beli bambu yang panjangnya sekitar 2 meter sebanyak 8 buah. Ini kita campur dengan bambu-bambu yang tahun lalu," kata Ani di lokasi.
Wanita yang merupakan buruh cuci ini membuat tenda di trotoar. Dia menggunakan pegangan jembatan sebagai dinding tenda di salah satu sisi. Sedangkan di sisi lainnya, Ani menyusun lemari pakaian plastik.
Menurut Ani, jika air masuk saat hujan, dia akan menambahi tenda dengan plastik. Untuk alas tidur, Ani menggunakan terpal dan tikar. Selain itu, selimut bekas bantuan tahun lalu dipakai untuk menghangatkan badan saat kedinginan.
"Kok bikin tendanya di sini, memang tidak ada tempat lain?" tanya wartawan.
"Oh nggak ada, katanya tidak boleh lagi," jawab Ani.
Ani sudah 10 tahun tinggal di rumah berukuran 2 x 3 meter. Sebenarnya dia sangat ingin mengontrak. Namun dengan penghasilan yang terbatas, dia bingung harus ke mana. Apalagi suaminya hanyalah tukang pompa, yang upah kerjanya tidak bisa diharapkan.
"Pingin sih kontrak. Tapi duitnya dari mana? Tukang cuci berapa sih dapetnya, sebulan paling-paling Rp 150 ribu. Makan sehari-hari habis," keluhnya.
Jika air tak kunjung surut, Ani berencana akan pindah ke sebuah gereja di Jenderal Urip Sumohardjo. "Tahun lalu kita di sana," imbuhnya. (mly/nrl)











































