Notaris Akui Legalisir Surat Kuasa Widjokongko

Jakarta - Saksi kasus dugaan penggelapan pajak dengan terdakwa Widjokongko Puspoyo, Martin Rustami, mengaku melegalisir surat kuasa Widjokongko kepada Madani Sekuritas untuk membeli aset BPPN.

"Pemberi kuasa adalah Widjokongko dan penerima kuasa adalah Madani Sekuritas," kata Martin yang berprofesi sebagai notaris ini di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta, Rabu (2/1/2008).
 
Martin mengaku bertemu adik Widjanarko Puspoyo ini sekali di kantornya untuk melegalisir surat kuasa itu. Saat itu, Widjokongko didampingi karyawan PT Arden Bridge Investment Limited (ABIL).

Widjokongko hadir di persidangan dengan terbalut batik warna biru. Pria berkacamata itu tampak tenang mendengarkan kesaksian.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Andi Darmawangsa, mengatakan keterangan yang disampaikan Martin menunjukkan Widjokongko punya kewajiban membayar pajak PT ABIL.

"Secara materiil sudah menujukkan bahwa selaku direktur Widjokongko punya kewajiban untuk mendaftarkan ke Dirjen Pajak. Tetapi hal itu tidak dilakukan," kata Andi usai sidang.

Ketua majelis hakim Suharto memutuskan akan melanjutkan sidang pada Kamis 3 Januari 2008 dengan agenda pemeriksaan saksi. Suharto juga membeberkan jadwal persidangan yakni pembacaan eksepsi pada 21 Januari, replik 23 Januari, duplik 25 Januari, dan vonis pada 31 Januari.

Direktorat Jenderal Pajak menelusuri PT ABIL milik Widjokongko yang didirikan di British Virgin Islands tersebut tidak membayar pajak di Indonesia. Akibatnya, negara dirugikan sekurang-kurangnya Rp 5,005 miliar. (aan/nrl)