Ruki, Antara Fabian Barthez & Tawaran Suap US$ 5 Juta

Ruki, Antara Fabian Barthez & Tawaran Suap US$ 5 Juta

- detikNews
Senin, 24 Des 2007 17:35 WIB
Jakarta - Taufiequrahman Ruki sudah tidak menjabat lagi sebagai Ketua KPK. Aktivitasnya pun kini diisi dengan bermain golf dan memancing.

"Sudah lega. Sekarang saya bisa jadi pemantau yang kritis," kata Ruki dalam sebuah acara yang digelar Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) di Jakarta, Senin (24/12/2007).

Ruki lalu memberikan contoh seperti halnya Rudi Hartono seorang maestro bulutangkis yang kini menjadi komentator pada pertandingan bulu tangkis.

"Kira-kira seperti itulah tugas saya," candanya.

Ruki lalu menuturkan, kalau dia punya filosofi dalam hidup, seperti halnya penjaga gawang tim nasional perancis yakni Fabian Barthez atau kiper tim nasional Belanda Edwin Van Der Saar.

"Tugas seorang kiper itu penting, dia yang menentukan kemenangan pertandingan. Bagaimana kalau kebobolan," tambahnya.

Cerita-punya cerita, Ruki mengaku saat menjabat pernah ditawari berbagai bujukan dan rayuan dari koruptor.

"Saya pernah ditawari uang US$ 5 juta. Saya cuma diminta nomor rekening, lalu akan ditransfer," jelasnya.

Tak hanya itu, banyak juga orang yang mengajaknya bertemu. "Mereka lalu memberikan amplop atau memberikan selembar kertas, terus bilang dont touch (kasus korupsi). Tapi saya bilang no way, dan saya tidak pernah mau bertemu orang itu lagi," tambahnya.

Sayangnya Ruki tidak mau menyebutkan siapa yang pernah menawarinya itu. "Adalah. Makanya jadi pimpinan KPK itu duit gak mempan, fasilitas gak nyaman, dan santet gak mempan," ujarnya sambil tertawa.

Bagaimana komentarnya mengenai pimpinan KPK baru Antasari Azhar Cs. "Kita beri kesempatan mereka bekerja, kalau enggak benar kita kerjain. Kita kritik habis-habisan," imbuhnya.

Menurut dia, apa yang dialami Antasari Cs, dialami pula oleh dia dan rekan-rekan pimpinan KPK yang dahulu.

"Sebelas dua belas-lah. Memberantas korupsi itu tidak butuh orang suci, tapi butuh orang yang sadar. Jadi setiap orang punya track record, tapi stop it," jelasnya.

Sedikit berpesan, Ruki menyatakan bahwa semua keputusan yang diambil dalam tubuh KPK itu berdasarkan keputusan kolektif.

"Di KPK tidak ada kepemimpinan tunggal, semua keputusan di bagi 5. Jadi kalau ada tuntutan itu semua dibagi 5," tandasnya.

Dalam kesempatan itu Ruki pun tak segan membagi-bagi nomor handphonenya. Selain itu dia juga sempat melontarkan ucapan kepada penyelenggara agar tidak memberikannya sesuatu.

"Saya ini mantan pimpinan KPK loh. Tolong jangan beri saya amplop," ucapnya sambil tertawa.

Lies Sungkarisma dan Nathan Setiabudi dari Komtak pun hanya tersenyum saja mendapat lontaran sindiran dari Ruki. (ndr/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads