"Kami sudah punya Wanjakti, itu (mutasi) sudah terprogram. Saya kira yang teratur rapi pembinaannya adalah TNI dan Polri, jenjangnya sudah teratur melalui pendidikan, penilaian, prestasi kerja dan sebagainya," kata Kapolri Jenderal Pol Sutanto di Jl Sriwijaya, Jakarta, Jumat (21/12/2007).
Sutanto menuturkan mutasi dilakukan sesuai kebutuhan organisasi , tidak hanya karena pensiun saja. "Ini untuk dinamika dan operasional di lapangan," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diantara jenderal itu antara lain Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Adang Firman, Kapolda Papua Irjen Pol Max Donald Aer, Kapolda Kaltim Irjen Pol Indarto, Kapolda Maluku Brigjen Pol Guntur TS, Kapolda Sumbar Brigjen Pol Utjin Sudiana, Kapolda Lampung Brigjen Pol Suharijono Kamino, dan Kapolda DIY Brigjen Pol A.R Harry Anwar.
Sutanto pun membantah kalau mutasi atau pergantian para jenderal yang hendak pensiun itu lambat dilakukan karena mereka adalah rekan-rekan angkatannya.
"Buktinya tidak ada (angkatan '73) yang bintang tiga, dan coba lihat di posisi strategis lain. Kan bukan angkatan saya. Kita harus objektif memilih personel sesuai prestasi yang baik. Bukan karena KKN, kalau KKN rusak organisasi. Kasihan masyarakat jadi korban," jelasnya. (ndr/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini