Wandi Melawan Perampok Taksi Meski Bibir Robek 80 Jahitan

Sopir Heroik (6)

Wandi Melawan Perampok Taksi Meski Bibir Robek 80 Jahitan

- detikNews
Senin, 17 Des 2007 13:25 WIB
Bogor - "Tolong!!" Suara teriakan itu memecah keheningan malam warga yang tinggal di perumahan Jl Cikurai, Bogor, Jawa Barat. Ternyata teriakan itu berasal dari seorang sopir taksi yang mengalami luka parah di bibirnya.

Kejadian pada 26 April 2007 mungkin tidak bakal dilupakan oleh Wandi (29). Pada pukul 01.17 WIB, pengemudi taksi Blue Bird ini harus berjuang melawan maut saat 2 perampok berusaha merampas uang dan mobilnya.

Beruntung pria asal Tegal, Jawa Tengah, ini bisa selamat walaupun mengalami luka bacok di bibir sampai lehernya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kira-kira semua ada 80 jahitan, Mas," katanya saat ditemui detikcom di sela-sela penjurian Sopir Heroik di Bogor, Jawa Barat, Kamis 13 Desember 2007. Perhelatan sopir heroik ini digelar oleh Goodyear Indonesia.

Lalu apa yang membuat Wandi berani, bahkan cenderung nekat melawan perampok yang bersenjatakan pisau itu? Wandi menjawabnya dengan enteng.

"Saya cuma ingat anak sama istri di rumah. Itu aja. Kalau nggak ada saya, bagaimana nasib mereka," tuturnya.

Tragedi itu dimulai saat Wandi mengambil penumpang di Jl MT Haryono, Jakarta Timur, yang minta diantar ke Bogor. Pria yang sudah hampir 7 tahun berprofesi sebagai sopir taksi itu tidak curiga kepada mereka.

"Tampangnya bersih, kayak pemain sinetron. Terus selama perjalanan juga ngobrol akrab. Saya tidak ada perasaan curiga," kisahnya.

Taksi pun melaju hingga masuk Bogor dan berhenti di depan sebuah rumah di Jl Cikurai, Bogor. Aksi perampok yang belakangan diketahui bernama Agus dan Brili Weliandri pun dimulai.

Agus turun dari pintu belakang sebelah kiri, berjalan memutar lewat mobil lalu berjaga di pintu sopir. Sementara aksi brutal dilakukan oleh Brili yang duduk tepat di belakang kursi sopir.

"Saya dijerat sama tali, tapi akhirnya lepas. Muka saya juga disemprot Bayfresh yang saya kira itu gas air mata, tapi nggak kena karena muka saya keburu ditutup sama tangan," kenang Wandi.

Tidak ada sepatah kata pun terucap dari Brili saat ia sedang beradu fisik dengan Wandi. Padahal saat itu Wandi sudah pasrah dan bertanya apa yang diinginkan penyerangnya itu.

Keadaan tambah genting saat Brili mengeluarkan senjata tajam, sebuah cutter dan pisau. Pertama, Brili menyayat tengkuk Wandi dengan cutter, lalu menyobek bibir bapak satu anak ini dengan pisau.

Luka di bibirnya memanjang sampai leher. Beruntung sayatan pisau tidak sampai mengenai urat leher yang dapat berujung maut.

Pergulatan berlangsung seru, sampai akhirnya Wandi bisa melepaskan sabuk pengaman dan menendang pintu mobil sampai dua kali sehingga membuat Agus terpental ke aspal. Melihat korbannya bisa meloloskan diri, Agus dan Brili melarikan diri ke arah yang berbeda.

Brili berhasil ditangkap oleh petugas keamanan perumahan yang mendengar teriakan minta tolong Wandi. "Saya teriak sambil memegangi bibir bagian bawah yang sobek. Kalau tidak begitu, saya nggak bisa ngomong," tuturnya.

Kini Brili dan Agus sudah menuai perbuatannya dengan mendekam di penjara. Sementara Wandi juga sudah kembali mengemudikan taksi setelah menjalani perawatan di RS PMI, Bogor, selama 6 hari.

"Seharusnya setengah bulan. Tapi saya nggak tahan ngelihat istri sama anak nangis terus. Jadi ya saya pulang, walaupun seluruh biaya ditanggung perusahaan," ujarnya.

Jika terpilih menjadi Sopir Heroik, Wandi tidak mau serakah. Dia berencana membagi-bagi hadiahnya untuk masjid, transport mudik, dan mentraktir teman.

Namun Wandi tidak berhasil menggondol gelar jawara maupun runner up dalam penganugerahan Sopir Heroik pada Sabtu 15 Desember 2007 di Bogor.

Namun tentu saja keberaniannya melawan perampok membuat istri dan anaknya masih tetap memilikinya. Lalu siapa sopir heroik versi Anda? (gah/sss)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads