Foke Minta Hewan Kurban Diberi Stiker Bebas Antraks

Jakarta - Menjawab keresahan masyarakat akan adanya penyakit antraks pada hewan kurban menjelang perayaan Idul Adha 1428 H, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta hewan kurban diberi tanda bebas antraks.

"Harus diberi tanda khusus seperti stiker atau cap bila hewan dinyatakan benar-benar sehat," ujar Fauzi.

Hal itu disampaikan dia saat berpidato apel kesiapsiagaan pengawasan hewan kurban 1428 H di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2007).

"Itu sesuai perda 8/1989 tentang peternakan bahwa setiap stakeholders punya tanggung jawab untuk melindungi hewan ternak," ujar Fauzi.

Menurut Fauzi, dalam melakukan pengawasan jaminan hewan ternak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Jaminan itu antara lain surat keterangan hewan, pemeriksaan hewan kurban di tempat penampungan, dan pemeriksaan hewan di tempat pempotongan.

"Hal tersebut perlu diperhatikan sebagai jaminan dari masyrakat," imbuh dia.

Fauzi menyatakan untuk tahun ini, diperkirakan akan ada 5.500 sapi dan kerbau serta 41.000 kambing dan domba yang akan dipotong di 2.000 lokasi tempat pemotongan.

Fauzi juga meminta suku dinas yang bertugas untuk mengawasi dan berkoordinasi mengawasi tempat penjualan hewan kurban di tepi jalan.

"Agar tidak mengganggu aktivitas khususnya kebersihan dan kemacetan," kata Foke, panggilan akrab dia.

Apel kesiapsiagaan pengawasan hewan kurban 1428 dihadiri Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta Edy Setiarto, Asisten Tata Praja DKI Jakarta Moerdiman dan Kepala Dinas Trantib DKI Jakarta Harijanto Bajoeri.

Petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging serta tenaga penunjang lainnya juga ikut dalam apel tersebut. (nik/nrl)