"Batang-batang pohon pala luka dengan tanda lubang di semua batang pohon," ungkap Arham Rumbaru, warga Amarsekaru, kepada detikcom di Ambon, Selasa (11/12/2007).
Berdasarkan informasi warga dari sejumlah pulau di SBT, kata Rumbaru, populasi dua jenis hama ini sudah menguasai hampir seluruh lahan perkebunan pala di pulau Watubela, Teor, Amarsekaru dan Kesui, Kabupaten SBT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di desa amarsekaru, masih Rumbaru, warga gagal panen pala. Sementara pada desa lainnya, juga demikian. "Produksi pala pun menurun," ujarnya.
Atas kasus ini, warga pada sejumlah desa di SBT, kata Rumbaru, pernah melaporkan kasus ini sejak 1995 ke Dinas Pertanian Maluku. "Pernah lapor, namun tidak ditanggapi serius," tandasnya.
Hama ini membuat di batang pala terdapat lubang berdiameter 0,5 sampai 1 cm dengan bentuk tidak beraturan. Ada secara vertikal ada juga horizontal. Akibatnya pohon pala kering dan mati.
Menyikapi kasus ini, kepala dinas Pertanian Provinsi Maluku, Abu Marasabessy, kepada detikcom, mengatakan, pihaknya sudah mengirim tim untuk melakukan survey ke lokasi.
"Kami sudah kirim tim untuk melihat secara dekat kejadian ini. Sekaligus melakukan
langkah antisipasi," papar Marasabessy. (han/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini