Yang Belia Jadi Incaran

Bisnis Seks di Penjara (3)

Yang Belia Jadi Incaran

- detikNews
Kamis, 06 Des 2007 13:34 WIB
Jakarta - Pemenuhan hasrat biologis memang kebutuhan pokok bagi pria yang sudah beristri, atau pria yang pernah melakukan hubungan intim dengan pacar atau kekasihnya. Ketika berada di penjara tentu saja pemenuhan hasrat ini menjadi terganggu.

Menurut seksolog Boyke Dian Nugraha, pria yang mengalami sumbatan dalam melepaskan hasrat seksnya, bisa berakibat macam-macam. Misalnya, pria tersebut mudah emosi dan melakukan penyimpangan seks." Di penjara banyak kasus kekerasan atau anal seks karena tersumbatnya saluran seks dari napi," kata Boyke kepada detikcom/

Bicara soal hubungan seks dengan sesama jenis di penjara bukan barang baru lagi. Kondisi tersebut sudah jadi budaya di penjara. Hubungan homoseksual antar narapidana pria sudah lazim dan setiap saat ada saja napi yang menjadi korban penyimpangan seks tersebut.

Menurut informasi yang dihimpun detikcom, napi yang menjadi korban pemuas nafsu seks sesama napi adalah yang usianya masih relatif muda, yakni belasan tahun. Napi belia ini selalu menjadi sasaran napi-napi yang dewasa. Mereka selalu dijadikan obyek untuk menuntaskan hasrat seks yang terhambat tersebut.

Sebuah sumber di LP Cipinang mengatakan, Napi belia yang jadi incaran umumnya yang berkulit putih dan wajahnya agak lumayan. Apabila ada napi seperti ini, sudah barang tentu menjadi "barang" rebutan bagi napi-napi yang berpengaruh. Misalnya Foreman (kepala seluruh blok), Kepala Kamar atau tahanan pendamping (tanping).

Demi keamanan dirinya di dalam penjara, mau tidak mau napi belia yang jadi incaran harus menuruti. "Kalau tidak bisa habis dihajar oleh bos (pimpinan blok atau kamar)," jelas sumber yang telah mendekam empat tahun di LP Cipinang.

Sebelum "dipakai" napi belia ini didandani sedemikian rupa sehingga mirip perempuan. Pemolesan ini semata untuk membangkitkan gairah seks napi yang menguasai napi belia tersebut. Bila sudah berpenampilan layaknya perempuan, napi belia ini harus siap setiap saat melayani nafsu napi-napi yang menguasainya.

Sebagai bayaran, napi belia itu akan aman dari segala gangguan sesama napi. Sebab ia sudah dikuasai seorang napi yang berpengaruh. Paling tidak, untuk sekedar rokok dan makanan tidak perlu pusing memikirkannya. Karena ia akan dapat jatah dari napi yang menguasainya.

Kondisi seperti ini sudah berlangsung lama. "Sejak saya masuk penjara kondisi seperti ini sudah terjadi. Bahkan jauh sebelum saya masuk bui," jelas Anton Medan, mantan napi yang kini menjadi seorang mubalikh.

Menurut pria yang telah mendekam selama 18 tahun lebih di penjara ini, para pelaku sodomi atau homoseksual adalah napi yang tidak punya uang untuk menyalurkan hasrat biologisnya. Sebab sekalipun punya istri, mereka tidak mampu membayar uang sewa ruangan yang disewakan. Karena umumnya napi berasal dari masyarakat kelas bawah. Lain halnya bagi napi yang berduit. Mereka bisa menyewa kamar atau menyewa penjaja seks komersial (PSK).

Maraknya prilaku homoseksual di penjara tentu berisiko tinggi. Dr Boyke mengatakan, proses anal seks yang sering dilakukan para napi, merupakan salah satu faktor utama terjangkitnya HIV/AIDS napi di penjara." Para Napi yang tidak punya uang kan biasanya sering melakukan anal Seks, padahal anal seks itu merupakan salah satu faktor penting terjangkit AIDS karena langsung menggunakan dubur," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengatasi hal ini, Boyke juga berharap, pemerintah memberikan keringanan kepada para tahanan didalam menyalurkan kebutuhan biologisnya. Karena jika hal itu tidak diberikan secara sewajarnya maka akan memberikan dampak psikis terhadap para napi. (ron) (ddg/ddg)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads