Jamaah Sakit & Uzur Dianjurkan Mewakilkan Lontar Jamarat

Jamaah Sakit & Uzur Dianjurkan Mewakilkan Lontar Jamarat

- detikNews
Senin, 03 Des 2007 20:53 WIB
Madinah - Jamaah yang sudah uzur, sedang sakit maupun kekelahan, disarankan mewakilkan pelontaran jumrah kepada orang lain dalam melakukan pelontaran jumrah. Berdasarkan pengalaman, banyak jamaah uzur dan sakit meninggal dalam proses lontar jumrah.

Himbauan tersebut disampaikan Ketua PPIH Indonesia di Arab Saudi, Nursamad Kamba. Dijelaskannya, sesuai syar'i, pelontaran jamarat atau jumrah bisa diwakilkan kepada orang lain jika jamaah yang bersangkutan sedang mengalami halangan atau karena faktor usia.

Nursamad mengatakan, hingga hari ke-17 sejak kedatangan jamaah calhaj Indonesia ke tanah suci ini tahun ini, tercatat ada 18 calhaj yang meninggal. Pada musim-musim haji sebelumnya angka kematian jamaah akan melonjak selama di Mina, terutama selama proses pelontaran jamarat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jamaah yang meninggal biasanya yang berusia tua, sakit atau yang kelelahan tapi tetap ikut antrian jamaah lainnya karena ingin melontar jamarat sendiri. Kematian biasanya disebabkan karena kelelahan dan stamina tubuh yang menurun. Kami himbau untuk tahun ini, jamaah uzur dan merasa lelah untuk mewakilkan saja," ujarnya, Senin (3/12/2007).

Jamaah, lanjutnya, bisa meminta kepada siapa saja yang dipercaya untuk mewakilinya melontar jamarat dengan syarat memenuhi aturan syar'i. Namun, Nursamad menyarankan perwakilan itu sebaiknya dilakukan oleh petugas PPIH yang selalu siap melayani semua kebutuhan jamaah dengan cuma-cuma.

"Silakan saja mewakilkan kepada siapapun yang memenuhi syarat. Kepada pengelola KBIH (kelompok bimbingan ibadah haji) juga silakan saja. Namun sebaiknya diwakilkan kepada petugas. KBIH seharusnya hanya mengurusi jamaah selama di tanah air, begitu jamaah berada di tanah suci sudah tidak campur tangan," lanjutnya.
(mbr/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads