Akan Segel Gedung Rektorat, Mahasiswa Unhas Bentrok

Akan Segel Gedung Rektorat, Mahasiswa Unhas Bentrok

- detikNews
Senin, 03 Des 2007 16:37 WIB
Makassar - Aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Senin (03/12/2007) berujung bentrok. Mahasiswa yang hendak menyegel pintu gedung rektorat Unhas, dihadang puluhan satpam yang berjaga. Bentrok antarmahasiswa dan satpam pun tak terhindarkan.
 
Aksi dilakukan sekitar 100 orang dari Koalisi Mahasiswa Unhas (Kamu). Mereka mendatangi Gedung Rektorat Unhas untuk memprotes penutupan kampus setiap hari Sabtu dan Minggu. Mahasiswa ini menganggap bahwa penutupan ini adalah bukti pihak kampus tak memberi kebebasan mahasiswa untuk berorganisasi dan beraktivitas di luar jam kuliah.

"Hari sabtu kan biasanya kita pakai untuk beroraganisasi. Kalau dilarang, berarti sama saja membunuh kreativitas mahasiswa," ujar Ismawan, koordinator media Kamu.
 
Selain itu, mahasiswa juga memprotes pelarangan berdiskusi di Pelataran Baruga Andi Pettarani, yang berada di dalam lingkup kampus. "Ini kan aneh, kita malah dilarang berdiskusi di pelataran kampus. Kami diusir, tiap kali kumpul-kumpul berdiskusi. Ini sama saja dengan upaya mematikan daya kritis mahasiswa," tutur Ismawan.
 
Aksi ini dilakukan dengan berorasi secara bergantian. Sekitar satu jam berorasi, mahasiswa  lalu hendak menyegel gedung rektorat Unhas sebagai simbol perlawanan mereka. Melihat gelagat mahasiswa, puluhan satpam yang berjaga langsung menghadang. Saling dorong antara pengunjuk rasa dan pihak pengamanan kampus pun terjadi.

Tak lama saling dorong, salah seorang mahasiswa lalu membawa tong sampah dan melemparkan isi tong ke arah satpam. Aksi ini membuat satpam berang, mereka pun mengejar sejumlah mahasiswa. Aksi kejar-kejaran pun terjadi di depan gedung rektorat. Bahkan, terjadi saling pukul antara mahasiswa dan satpam.
 
Setelah kejar-kejaran reda, mahasiswa kembali mendatangi Rektorat Unhas. Sebab, mereka belum puas lantaran belum bertemu dengan rektor Unhas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka lalu ditemui rektor Unhas, Prof Idrus Paturusi. Namun, dialog antara rektor dan mahasiswa ini tidak berjalan lancar. Mahasiswa menganggap rektor tidak punya komitmen untuk menghentikan pelarangan itu. Massa pun akhirnya membubarkan diri. (gun/asy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads