Penghijauan dilakukan di lahan bekas Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung, Sabtu (1/12/2007. Penghijauan dilakukan dalam rangkaian Konferensi Climate Change (Perubahan Iklim) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Penghijauan ini diikuti Walikota Denpasar AA Puspayoga, Kepala PPLH Regional Bali R Sudirman, bersama ribuan masyarakat, pelajar, organisasi kewanitaan pegawai pemkot Denpasar, serta aktivis lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 9.600 pohon ditanam di lahan ini, yaitu pohon mahoni, bungur, majegau, cempaka, suar, dan jempiring. Ditanam beberapa jenis tanaman langka seperti pohon Maja, Badung, dan Cemara Pandak. Tanaman langka tersebut, menurut Bintang Puspayoga, sumbangan dari Taman Wisata, dan Buah Mekar Sari Bogor.
"Melalui gerakan penaman pohon penghijauan ini kami seluruh masyarakat dan warga kota Denpasar untuk menjaga lingkungan dengan melakukan dan merawat tanaman. Karena dengan dengan banyaknya pohon penghijauan akan dapat menyerap polusi udara yang pada akhirnya akan memperbaiki kualitas lingkungan hidup," kata Bintang.
Bintang mengatakan dampak dari buruknya kualitas lingkungan menimbulkan pemanasan global. Jika kondisi ini berlanjut akan bisa mengancam sumber kehidupan manusia.
"Marilah kita lakukan hal-hal yang sederhana seperti penanam satu pohon di pekarangan rumah masing-masing, tindakan ini akan memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi penyelamatan lingkungan hidup kita," katanya.
(gds/ary)