"Saya yakin, Papua akan lepas dari Indonesia," kata anggota Komisi III Fachry Hamzah usai diskusi bertajuk "Cuci Piring Presiden SBY" di Jalan Cikini Raya, Jakarta, Sabtu (1/12/2007).
Fachri pun membeberkan 3 indikasi tersebut yakni, pertama, Papua paling jauh dari Jakarta sehingga aktivitas fisiknya tidak terpantau pemerintah pusat. "Bahkan banyak warga di daerah kecil Papua tidak tahu mereka adalah warga negara Indonesia," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya ketiga, sumber daya alam luar biasa yang dimiliki Papua tetapi tidak dirasakan oleh warga Papua.
"Saat ini ada 1,5 juta warga Papua dan dengan sumber daya alam melimpah seperti tambang emas terbesar di dunia, tetapi kenapa mereka sampai kini masih miskin. HIV nomor satu terbesar di Indonesia, sekolah tidak bisa digratiskan," beber politisi PKS ini.
Bagaimana dengan konspirasi asing? "Banyak negara yang berkepentingan agar Papua lepas , yakni supaya posisi RI melemah. Contoh konkret di Australia polling yang baru dilaksanakan 85 persen warga Australia menginginkan Papua lepas. Di AS, setiap tahun senat selalu membahas tentang Papua," terang Fachry.
Untuk itu, lanjut dia, pemerintah harus mengefektifkan pembangunan Papua agar infrasutruktur bisa berjalan. Pendidikan juga mesti ditingkatkan agar warga Papua dapat mengelola daerahnya sendiri.
(aan/djo)