Kapal Pembawa Kayu Hitam Amara Ilegal Ditangkap

Surabaya - Satuan Patroli Keamanan Laut Pangkalan TNI AL (Patkamla Lanal) Tarakan menangkap Kapal Layar Motor Uru Cina di sekitar perairan Batu Putih, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Atau tepatnya pada posisi 01.34.00 Lintang Utara dan 118.21.00 Bujur Timur.

Kapal yang ditangkap membawa 30 meter kubik kayu atau sekitar 150 batang kayu hitam amara yang tidak dilengkapi dokumen yang sah pada, Minggu (25/11/2007) lalu.

Penangkapan kapal berbendera Indonesia itu berawal dari kecurigaan prajuritnya yang sedang melakukan patroli dengan menggunakan kapal Patkamla Kaltara 1-8.1-02 sekitar pukul 23.00 waktu setempat, terhadap kapal layar motor yang berlayar mengarah ke utara.

"Belakangan diketahui, ternyata kapal yang dinakhodai oleh Irwan itu berlayar dari pelabuhan Batu Putih menuju Tawao, Malaysia Timur," kata Kepala Dinas Penerangan Koarmatim Letkol Laut Toni Syaiful dalam rilisnya yang diterima detikcom, Rabu (28/11/2007).

Berdasarkan dari keterangan Komandan Lanal Tarakan Kolonel Laut Pelaut Hadi Susilo, saat diadakan pemeriksaan awal terhadap kapal yang bercat biru putih itu, nakhoda tidak bisa menunjukan surat izin berlayar dan surat muatan kapal berupa kayu Hitam Asmara sebanyak 150 batang.

Atas temuan itu, Patkamla Kaltara kemudian menggiring KLM Uru Cina beserta tujuh orang ABK-nya ke Lanal Tarakan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kasus ilegal logging di sekitar perbatasan Indonesia dengan Malaysia Timur tersebut sebenarnya sering terjadi, meski dalam skala yang kecil.

"Modus operandinya kayu-kayu yang diduga merupakan hasil pembalakan liar dari hutan-hutan di Kaltim, diangkut dengan menggunakan kapal-kapal motor kecil yang berbobot mati sekitar 17-25 gross tonage menuju Kota Tawao, Malaysia Timur," jelasnya.

Untuk menghindari pemeriksaan dari aparat yang berwenang, pelayaran dilakukan pada malam hari.

Guna mengantisipasi kejadian serupa, pihak TNI AL dalam hal ini Lanal Tarakan dan Stasiun TNI AL (Sional) Nunukan yang terletak di perbatasan Indonesia-Malaysia beserta unsur-unsur kapal perang akan semakin meningkatkan patroli pengamanan terhadap wilayah tersebut. (fat/mar)