Pedagang esmud ini beroperasi di kolong tol Ancol, Jakarta Utara. Mereka diusir karena di wilayah itu akan dibangun Taman Kota.
Sebelumnya sempat terjadi aksi tarik menarik lapak dan barang dagangan antara PKL dan petugas. Barang dagangan itu berupa kelapa muda beserta perkelengkapannya. PKL yang bersikeras berdagang di kolong tol Ancol, menggandoli modal hidup mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas Satpol PP sempat naik pitam melihat kelakuan para PKL yang ngotot. Namun, ketegangan mereda kala seorang PKL menyuruh teman-temannya untuk mengalah. Negosiasi pun terjadi. Akhirnya Satpol PP hanya mengambil lapak pedagang. Sedangkan barang dagangan bisa dibawa oleh para PKL.
"Kan sudah diperingatkan dari kemarin-kemarin masih tetap saja berjualan," kata seorang petugas Satpol PP yang ikut emosi, Amta.
"Sudah..sudah kita cari tempat lain saja. Sudah kenyang kita digusur. Dari Monas, PRJ, sekarang minggir ke sini, eh masih kena gusur juga," teriak Bayong.
Komandan Satpol PP dari Kecamatan Pademangan, Sutomo, membantah adanya iuran keamanan kepada para pedagang.
"Nggak ada bayar-bayaran. Pernah ada yang datang ke saya, tapi saya tolak. Saya suruh kembalikan," ujar Sutomo.
Saat ini seluruh PKL esmud sudah dibersihkan. Kolong tol Ancol pun tampak kosong. Rencananya kolong tol Ancol ini akan dibangun Taman Kota yang memanjang dari pintu masuk Ancol Timur hingga Ancol Barat.
(ziz/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini