Jual-menjual itu terjadi dalam lelang di Vina House Semarang, Jalan Diponegoro, Kamis (23/11/2007) malam. Sebelumnya di tempat yang sama, MURI memberikan penghargaan atas budidaya melon terberat sedunia.
Pada pembukaan lelang, pemandu menyodorkan harga Rp 1 juta. Setelah beberapa menit tak ada yang berani mengajukan diri, Wakil Ketua DPRD Jateng Abdul Kadir Karding mengangkat tangan dan berani membeli melon tersebut seharga Rp 1,5 juta.
"Ya, 1,5 juta rupiah. Siapa yang berani lebih tinggi? Ayo, masak cuma satu penawar. Tidak menarik dong," kata pemandu lelang memprovokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana pun sedikit lebih cair. Lelang yang dihadiri Gubernur Jateng Ali Mufiz, Walikota Semarang Sukawi Sutarip, dan sejumlah pejabat dan pengusaha, mulai ramai. Peserta lelang saling memprovokasi, karena tidak ada berani mengajukan harga yang lebih tinggi.
Angka Rp 2 juta itu akhirnya pupus. Ny Tedjo berani membeli melon tersebut seharga Rp 5 juta. Setelah tak ada yang menawar lagi, wanita tersebut berhak membawa pulang melon super tersebut.
Lelang dua melon dengan berat lebih dari 4 kilogram lainnya, juga berlangsung 'panas'. Budi Dharmawan berhak membawa dua melon itu karena berani membeli Rp 8 juta.
Melon jenis honey globe yang dilelang itu merupakan hasil karya anak-anak muda yang tergabung dalam Kaum Muda "Baru" Petani Indonesia, Kaum Muda Nahdlatul Ulama (KMNU), dan Yayasan Obor Tani di Desa Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Hingga saat ini, melon super itu terus diproduksi.
(try/djo)











































